|
BANDUNG– Kondisi pasokan air untuk seluruh wilayah Jakarta saat ini dalam keadaan yang mengkhawatirkan. Paradigma aliran sungai sebagai tempat pembuangan limbah yang terus dilakukan oleh sebagian warga Jakarta harus segera dihentikan secepatnya. Kondisi pasokan air untuk seluruh wilayah Jakarta dalam keadaan yang mengkhawatirkan ini diungkapkan Asisten Deputi Infrastruktur Sumber Daya Air Kemenko Perekonomian Purba Robert M Sianipar dalam sebuah workshop yang digelar olehPTPamLyonnaiseJaya (Palyja) di Bandung,Sabtu (30/) lalu. Robert menegaskan bahwa kondisi kebutuhan dan pengiriman pasokan air minum ke Jakarta sudah dalam tahap kritis. Menurutnya, anggapan masyarakat bahwa sungai itu sebagai tempat pembuangan harus diubah.Karena yang terjadi saat ini,semuanya dibuang ke sungai sehinggamembuatairdiJakarta saat ini beracun.Robert menilai pada saat ini keadaan air di Jakartasedangmembahayakan. Tingginya kadar racun air untuk kebutuhan masyarakat di Jakarta yang terjadi saat ini, sebenarnya dapat ditekan jika masyarakat tidak lagi membuang limbah ke sungai. Hal senada diungkapkan Direktur Utama PAM Jaya Sri Widayanto Kaderi mengakui, suplai air yang mayoritas bersumber dari waduk Jatiluhur sangat rentan tercemar limbah. Karena banyaknya masyarakat yang menjadikan sungai sebagai tempat pembuangan.“Kita terus mengedukasi masyarakat untuk tidak membuang limbahnya ke badan-badan air. Salah satunya melalui Gerakan Ciliwung Bersih, merupakan salah satu cara untuk melakukan perbaikan kualitas air ,”ujarnya. Selain kerentanan dalam pengelolaan air, pasokan air juga menjadi kendala. Meski demikian, Wakil Presiden Direktur Palyja Herawati Prasetyo mengatakan, berkenaan dengan kondisi kebutuhan dan pasokan air ke Jakarta,P alyja sebagai salah satu perusahaan operator air di ibu kota saat musim kemarau tahun lalu,tidak mendapatkan keluhan karena mengalami kekuranganair. Hanya,merekameminta dukungan dari masyarakat untuk tetap menggunakan air sehemat mungkin. megiza Post Date : 02 Juli 2012 |