|
Jakarta, Kompas - Pasokan air baku dari Waduk Jatiluhur untuk kedua operator PAM Jaya, PT Aetra dan PT Palyja, turun karena Perum Jasa Tirta II menguras saluran Tarum Barat Kanan. Penurunan pasokan air baku itu membuat beberapa wilayah Jakarta Utara kekurangan air bersih beberapa hari terakhir. Direktur Utama PAM Jaya Hariadi Priyohutomo, Jumat (13/6) di Jakarta Pusat, mengatakan, pengurasan saluran Tarum Kanan Barat, yang membawa air dari Waduk Jatiluhur ke Pulo Gadung, Jakarta Timur, dilakukan untuk membersihkan endapan lumpur. Pengurasan tersebut menyebabkan pasokan air baku untuk kedua operator PAM Jaya itu terganggu. Menurut Direktur PT Aetra, Syahril Japarin, gangguan pasokan sudah terjadi sejak empat hari lalu. Pasokan air baku bagi instalasi pengolahan air (IPA) Pulo Gadung milik PT Aetra turun sekitar 30 persen, dari 3.660 liter per detik menjadi 2.562 liter per detik. Kondisi itu berdampak pada penurunan jumlah air bersih kepada masyarakat. Daerah yang terganggu pelayanannya adalah di sekitar Salemba, Gading Permai, dan Tipar Cakung. Penurunan pasokan air baku juga dialami PT Palyja. Menurut Manajer Humas Palyja, Meyritha Maryanie, penurunan pasokan air baku akibat pengurasan itu mencapai 10 persen, dari 6.200 liter per detik menjadi 5.580 liter per detik. Bahkan, pada Kamis (12/6) dini hari, pasokan air sempat terhenti sama sekali. Membaik Pasokan air baku pada Jumat ini sudah mulai membaik. Pasokan air bagi PT Aetra sudah mencapai 3.250 liter per detik, atau 11 persen di bawah normal, sedangkan pasokan air baku bagi PT Palyja tinggal 1-3 persen di bawah normal. Hariadi mengatakan, pasokan air bersih bagi masyarakat diharapkan dapat pulih sekitar dua hari mendatang. Saat ini, masyarakat Jakarta Utara memang mendapat dampak paling buruk karena kurangnya pasokan air membuat air bersih sulit dipompa sampai ke utara. Sementara itu, anggota Badan Regulator PAM, Firdaus Ali, mengatakan, solusi untuk mengatasi kekurangan pasokan air baku semacam ini adalah membangun instalasi pengolahan air di Waduk Jatiluhur dan mengalirkannya dengan pipa tertutup ke Jakarta. Saat ini, studi kelayakan dan saluran pipanya sedang dilakukan. Pembangunan fisiknya baru akan dilakukan awal 2009. Sistem itu dapat menjamin pasokan air bersih mencapai 19.500 liter per detik. (eca) Post Date : 14 Juni 2008 |