Pasien Diare Penuhi RSUD Koja

Sumber:Suara Pembaruan - 23 November 2007
Kategori:Sanitasi
[JAKARTA] Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja dipenuhi pasien diare yang kebanyakan anak-anak. Melonjaknya jumlah pasien diare ini diduga akibat warga mengonsumsi air yang tidak layak minum, yang mereka ambil dari sumur atau membeli dari pedagang air keliling, akibat terhentinya suplai air bersih beberapa hari yang lalu di wilayah Jakarta Utara (Jakut). Sampai dengan Kamis (22/11), RSUD Koja mencatat ada 31 pasien diare yang dirawat inap.

Jumlah pasien terus meningkat dari hari sebelumnya. Pada Minggu (18/11), tercatat 22 pasien dirawat, Senin (19/11) sebanyak 20 orang, Selasa (20/11) 22 orang, dan Rabu (21/11) 13 orang. Sebagian besar pasien yang dirawat merupakan anak-anak.

Menurut Kabid Ke- perawatan RSUD Koja, Udur Helmina Siagian, setiap hari pasien penderita diare terus mengalami peningkatan.

"Dalam sehari biasanya pasien hanya berkisar tiga sampai empat orang, tapi sekarang bisa mencapai puluhan. Bahkan sejak minggu, pihaknya sudah menghabiskan 600 botol infus untuk pengobatan pasien diare," katanya kepada wartawan, Kamis (22/11) siang.

Kemungkinan, lanjutnya, membeludaknya jumlah pasien diare karena masyarakat kurang menjaga kebersihan. Ditambah lagi, dalam beberapa hari belakangan ini pasokan air bersih ke Jakut mengalami kendala. "Mereka terpaksa mengonsumsi air yang tidak layak minum," jelas Udur.

Konsumsi Air Sumur

Dari sejumlah pasien yang dirawat, ungkapnya, mereka mengakui mengkonsumsi air sumur atau air yang dijajakan pedagang keliling. Padahal, air sumur di Jakut sudah tidak layak dikonsumsi sedangkan air yang dijajakan pedagang keliling tidak terjamin kebersihannya.

Untuk mengantisipasi lonjakan pasien diare, RSUD Koja menyiapkan 100 velbed di ruang IGD. "Saat ini baru 30 pelbet yang digunakan," tutur Udur. Di samping itu, RSUD Koja juga telah menyiapkan ruang rawat inap di lantai IV, V, dan VIII dengan kapasitas mencapai 100 pasien.

Sementara itu, seorang pasien Naesa Ismayati (6,5 bulan), warga Jalan Lagoa Sinar RT 16 RW 2 Koja, Jakut, hampir saja kehilangan nyawanya jika tidak cepat mendapat pertolongan. Menurut Kona'ah (36), ibu Naesa, sejak pasokan air bersih dari TPJ terhenti, keluarganya terpaksa mengonsumsi air seadanya. Akibatnya, anaknya menjadi korban.

"Sejak semalam Naesa muntah dan buang air terus. Pagi sempat kejang-kejang, makanya langsung saya larikan ke rumah sakit. Sekarang sudah agak membaik," kata Kona'ah. [HBS/N-3]



Post Date : 23 November 2007