|
SLAWI (SINDO) - Pasien penderita diare (gastro enteritis/- GE) di sejumlah rumah sakit (RS) di Kab Tegal, sepanjang Januari ini terus mengalami peningkatan.Hingga pekan ketiga bulan ini saja jumlah penderita diare sudah mencapai ratusan pasien. Sebagian besar penderita adalah anak-anak di bawah usia 14 tahun.Perubahan musim dan pola makan yang tidak sehat diperkirakan turut memberi andil terhadap terjadinya lonjakan pasien penderita diare ini. Kepala Humas RSUD dr Soeselo, Endang Puji Hastuti kepada SINDO kemarin menjelaskan, tren peningkatan jumlah penderita diare sudah terpantau sejak tiga bulan terakhir. Diperkirakan bulan ini jumlah penderita diare akan semakin bertambah banyak. Hal ini, sambung Endang, dipengaruhi musim yang masih memburuk. November lalu tercatat sebanyak 94 pasien, bulan berikutnya jumlahnya bertambah menjadi 120 pasien.Sampai dengan 16 Januari kemarin sudah ada 80 pasien, terangnya. Di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soeselo-Slawi, sampai dengan 16 Januari tercatat pasien diare anak sebanyak 80 pasien. Sebanyak 16 di antaranya tercatat masih dirawat di Bangsal Anggrek. Itu belum termasuk belasan pasien dewasa yang dirawat tersebar antara lain di Bangsal Palem dan Cendrawasih. Menurut Endang, tingginya kasus diare hampir selalu berada pada posisi tertinggi yang ditangani RS ini setiap bulannya. Sebagai informasi, GE secara rata-rata selalu masuk dalam urutan tiga besar dengan jumlah pasien tertinggi. Data serupa juga terpantau di RS Mitra Siaga-Tegal. Sepanjang 2006 kemarin,kata Kepala subdin rekam medis RS Mitra Siaga,Ahmad Zamzami,jumlah keseluruhan pasien diare di RS ini mencapai 515 pasien dengan dominasi pasien anak-anak. Sementara, hingga 16 Januari tercatat penderita diare sebanyak 14 pasien, sebutnya. Petugas sensus harian, Ahmad Fauzi menambahkan, penderita diare di RS Mitra Siaga juga lebih didominasi oleh pasien anak-anak berusia antara 0-14 tahun. Sebagian besar pasien diare berasal dari daerah Pantura seperti Kec Kramat dan Suradadi. Asumsi kami di daerah pesisir tersebut mereka kurang hidup bersih,jelasnya. Sebagai langkah antisipatif, pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk lebih meningkatkan kebersihan lingkungan. Jangan lupa imbangi pula dengan makanan bergizi dan asupan vitamin, terangnya. tung subejo) Post Date : 22 Januari 2007 |