|
Palembang, Kompas - Dua pekan setelah banjir yang melanda Kecamatan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, berlalu, seluruh kandang ayam pedaging di kecamatan itu masih kosong karena pemodal belum menyuplai bibit ayam dan pakan. Menurut Amir, peternak ayam Desa Ulu Laut, Rabu (16/2), peternakannya sudah kosong sejak pekan ketiga Januari 2005. Ketika itu banjir melanda sehingga panen dipercepat lima hari, di hari ke-35. Tanpa perintah dan bibit dari pemodal, ungkap Ruslan, peternak di Desa Pelabuhan Dalam, dia akan kesulitan memulai aktivitas peternakan. "Kami tidak tahu kenapa peternakan belum disuplai dengan bibit baru, padahal kami sudah membersihkan kandang. Kami hanya mendengar, para pemodal masih menunggu berlalunya puncak musim hujan agar tidak ada risiko banjir," kata Rochman, peternak di Desa Pelabuhan Dalam, yang mengurusi bibit ayam milik Ationg, pemodal dari Palembang. Selain menghancurkan seluruh peternakan, menurut Rochman, banjir juga menghambat proses memasukkan ayam dari mobil yang berada di jalan ke kandang. Menurut Ahmad, peternak dari Desa Ulu Laut, peternak tidak beternak secara mandiri karena tidak mempunyai modal. Untuk peternakan dengan populasi 3.000 ekor, dibutuhkan modal sekitar Rp 40 juta. Para peternak mengharapkan pemodal segera memulai kembali aktivitas peternakan agar pasokan daging ayam ke Palembang dan daerah sekitarnya tidak kosong. (eca) Post Date : 17 Februari 2005 |