Parungserab Kekurangan Sampah

Sumber:Pikiran Rakyat - 18 Januari 2008
Kategori:Sampah Luar Jakarta
DI saat banyak daerah disibukkan masalah sampah, Desa Parungserab, Kec. Katapang, Kab. Bandung, justru kekurangan sampah. Alhasil, mesin pengolah sampah di Kp. Sangkan Betah, Desa Parungserab hanya "bekerja" seminggu sekali. "Alhamdulillah, sejak mesin ini ada, daerah kami bebas sampah," ujar Kepala Desa Parungserab, Emi Hasmiaty, Kamis (17/1).

Mesin pengolah sampah di desanya, kata Emi, diperoleh dari Bank Dunia pada tahun 2004. Ada dua unit mesin, masing-masing satu unit untuk memecah sampah plastik dan satu unit lainnya untuk menggiling sampah organik menjadi pupuk.

Hanya, mesin itu belum sepenuhnya menghasilkan uang untuk pemerintah desa. Pupuk kompos yang diproduksi belum diterima oleh para petani karena tak bermerek. Satu-satunya penghasilan desa adalah upah maklun. Mayoritas "pegiat" rongsokan--terutama jenis plastik--di desa tersebut, menggunakan jasa penggilingan mesin itu. "Upahnya bervariasi dari Rp 1.000,00 hingga Rp 1.500,00 per kilogram plastik yang digiling. Jadi, bukan mentahannya. Dari upah itu, kami bisa membayar gaji pegawai, listrik, dan air," ucap Emi.

TERTARIK pengolahan sampah di Desa Parungserab, Ketua Komisi C DPRD Kab. Bandung Barat, Aa Umbara Sutisna, berkunjung ke instalasi pengolahan sampah itu, Kamis (17/1). Ia bercita-cita membangun instalasi serupa di Kab. Bandung Barat. "Untuk sementara, mungkin skala kecil dulu di Kec. Lembang. Siapa tahu, nanti setiap kecamatan di Kab. Bandung Barat diharuskan memiliki instalasi pengolahan sampah," katanya.

Ya, hari-hari ini, sejak ditutupnya TPA Pasirbuluh di Desa Wangunharja, persoalan sampah membelit Kec. Lembang. Terjadi penumpukan sampah, terutama di Pasar Panorama. Para pedagang dan masyarakat mulai mengeluh karena bau tak sedap mulai tercium. "Ini persoalan serius buat Lembang. Makanya, perlu langkah terobosan. Salah satunya dengan membangun instalasi pengolahan sampah," ujar anggota Fraksi PDIP tersebut.

Hal senada diungkapkan Camat Lembang, Cecep Suhendar. Menurut dia, setiap hari, produksi sampah Kec. Lembang mencapai 10 meter kubik. "Saya pribadi, berkeinginan memiliki instalasi pengolahan sampah. Dalam waktu dekat, kami akan mengumpulkan semua kepala desa dan unsur karang taruna untuk membicarakan soal ini," katanya, ketika dihubungi melalui telefon selulernya, Kamis (17/1). (Hazmirullah/"PR")



Post Date : 18 Januari 2008