|
SEMARANG(SINDO) Musibah banjir kembali melanda tiga kawasan Pantai Utara Jawa (Pantura),yakni Semarang,Kendal,dan Pekalongan di Jawa Tengah. Sebelumnya,banjir telah merendam kawasan Pantura lain, yakni Kab Brebes,Kab/Kota Tegal dan Kab Pemalang. Hujan deras yang mengguyur sejumlah wilayah Kota Semarang sejak Selasa (1/1) sore hingga Rabu (2/1) kemarin merendam permukiman warga di beberapa kelurahan di KecSemarangUtara,KecGenuk, dan Kec Gayamsari. Di Semarang Utara banjirnya lebih parah.Air mencapai lutut orang dewasa di empat kelurahan, yakni Kuningan, Dadapsari, Tanjung Mas, dan Bandarharjo. Camat Semarang Utara Surachman mengaku telah membuka posko di kantor kecamatan untuk membantu warga yang menjadi korban banjir. Kami telah menyiapkan barang- barang logistik seperti beras dan mi instan bagi kelurahan- kelurahan yang terkena banjir, jelas Surachman. Ketinggian air di Kel Muktiharjo Lor, Kec Genuk kemarin setinggi 2560 cm hingga memaksa 400 kepala keluarga (KK) di RW 02, 03, 04 harus beraktivitas di atas genangan air. Camat Genuk Joesoef mengatakan, banjir di awal tahun ini masih disebabkan oleh proyek normalisasi Kali Tenggang yang hingga kini belum juga selesai. Banjir di kelurahan Muktiharjo Lor ini akibat dampak proyek normalisasi kali tenggang yang belum selesai dan letak wilayah kelurahan yang berada di daerah tikungan,ungkapnya. Meski belum diungsikan, dia telah menyiapkan lokasi pengungsian di Masjid Darrul Iman,Jalan Sendang Indah. Kami juga sudah buka posko kecamatan di kantor Kelurahan Bangetayu Wetan,papar Joesoef. Kel Trimulyo,Kec Genuk, juga terendam air,meski hanya setinggi 50 cm.Banjir di Kec Gayamsari melanda dua kelurahan, yakni Kel Kaligawe dan Tambakrejo. Ketinggian air mencapai 60 cm. Praktis, banjir di daerah tersebut menyebabkan kemacetan di jalur SemarangDemak dan arah sebaliknya. Hujan juga mengakibatkan sebuah reklame di kawasan Simpanglima,Semarang,roboh hingga menimpa mobil pikap Patwal dan menumbangkan pohon angsana di Jalan Kyai Saleh Semarang. Di Kabupaten Kendal, banjir merendam lima kecamatan dengan ketinggian antara 2550 cm, yakni Kec Rowosari,Kendal,Pegandon, Ngampel,dan Cepiring. Banjir ini akibat hujan dan luapan air Sungai Bulanan, Sungai Blukar, Sungai Kendal, SungaiBlorong, danSungai Waridin. Banjir juga menenggelamkan satu warga Desa Banyuurip, Kec Ngampel.Korban bernama Jumono Ibrahim, 15, tenggelam saat bermain di Sungai Bedo. Kelurahan yang terendam air di Kab Kendal meliputi Kel Pegulon, Pekauman, Ngilir,Trompo, Kebondalem, Langenharjo, dan Patukangan. Jalan sepanjang 3 km yang berdekatan dengan sungai ikut tergenang air. Puji, 45, salah seorang warga Kel Patukangan,mengaku sudah 3 tahun ini rumahnya terendam air luapan Sungai Kendal.Kami pasrah saja,mau bagaimana lagi karena sudah menjadi agenda rutin tiap musim hujan, tukasnya sambil membersihkan lantai rumahnya, kemarin. Puluhan hektare tanaman padi di Kel Langenharjo juga ikut terendam. Kepala Badan Kesbangpol dan Linmas Kendal FX Eddy Prapto Trenggono mengaku banjir terjadi karena curah hujan cukup tinggi.Kami minta warga untuk bersiaga menghadapi hujan deras yang masih terjadi ini,jelasnya kemarin. Di Pekalongan,banjir kali ini lebih parah karena merendam 46 kelurahan.Wilayah terparah dialami 26 kelurahan,antara lain Pabean,Panjang Wetan,Kandang Panjang, Dekoro, Bandengan, dan Dukuh, Pasir Sari, Tegal Rejo,Tirto,Bumirejo,dan Klego. Lurah Panjang Wetan, Riswadi, mengatakan hampir seluruh wilayahnya tidak luput dari banjir.Selain akibat hujan deras, buruknya drainase dituding memperparah kondisi.Menurut dia, banjir kali ini semata-mata akibatsaluranmampat.Karenaitu, warga diimbau untuk membersihkanlingkunganmasing- masing. (antoni/zaenal alimin/kastolani) Post Date : 08 Januari 2008 |