Pantai Kuta Kembali Kebanjiran Sampah

Sumber:Media Indonesia - 13 Desember 2008
Kategori:Sampah Luar Jakarta

PANTAI Kuta kembali kebanjiran beraneka macam sampah yang sebagian besar berupa ranting, plastik, serta jenis sampah lainnya. Di samping itu, ada bangkai ikan lemuru.

Sampah-sampah kiriman yang terbawa ombak ini sebagian besar berasal dari pesisir Bali Barat dan juga dari Jawa.

Kepala Satuan Tugas Pengamanan Pantai Kuta, I Gusti Ngurah Tresna, mengakui banjir sampah yang terjadi kemarin adalah yang terbesar sejak terjadi awal Desember ini. ''Dari gotong royong tadi (kemarin) pagi, sudah ada sekitar 100 truk sampah yang diangkut. Di samping juga dua truk bangkai ikan lemuru,'' ujar Tresna kemarin.

Karena terlalu banyaknya sampah, Tresna mengajak personel instansi lainnya yang semuanya berjumlah tak kurang dari 100 orang. ''Kita juga melakukan penyemprotan pantai untuk menghilangkan bau busuk akibat bangkai ikan yang sudah membusuk. Hal ini dimaksudkan untuk mempercepat pemulihan kondisi pantai,'' katanya.

Banjir sampah sudah menjadi langganan bagi pantai Kuta setiap tahunnya, terutama yang terjadi pada musim berhembusnya angin barat. Tahun ini banjir sampah sudah terjadi sejak awal Desember dengan total sampahnya mencapai sekitar 150 truk. Tahun lalu sampah di kawasan itu tak kurang dari seribu truk.

Sebagian besar turis mancanegara yang semula sempat datang ke Pantai Kuta untuk tujuan berenang atau berselancar di laut tampaknya mendadak harus mengalihkan tempat rekreasinya ke daerah lain.

Dari Batam, Kepulauan Riau (Kepri), TNI-AL mengerahkan puluhan personel pengintai di perairan perbatasan antara Singapura dan Indonesia, menyusul tertangkapnya kapal MT Seraya berbendera San Lorenzo di perairan out port limit (OPL) yang mengangkut 10 ton limbah B3, Kamis (11/12) sore.

''Sudah banyak kasus penangkapan kapal pembuang limbah yang melakukan teknik transfer ship to ship yang dilakukan di perairan OPL. Teknik itu efektif untuk mengelabui para petugas di lapangan. Untuk mencegah itu kami akan meningkatkan jumlah personel pengintai di kawasan yang kami curigai terjadinya berbagai tindakan kejahatan,'' kata Komandan Pangkalan AL (Danlanal) Batam Kolonel Laut Muhammad Faisal kepada Media Indonesia, kemarin. (RS/HK/N-1)



Post Date : 13 Desember 2008