|
Kehausan di padang pasir? Jangan khawatir. Sebuah perusahaan yang bermarkas di Florida, Amerika Serikat, Aqua Sciences, berhasil menciptakan alat portabel yang dapat "menyedot" air dari udara. Bahkan udara kering di padang pasir yang kerontang! "Atmosfer itu sebenarnya ibarat sungai yang mengalir bahkan juga di padang pasir. Dan kami berhasil mewujudkannya menjadi air untuk dunia," kata Abe Sher, CEO Aqua Sciences, berpromosi. Karena itu, Aqua Sciences memenangkan beberapa tender dari Pemerintah Federal Amerika Serikat untuk pengadaan air bersih di sejumlah tempat. Namun Sher mengatakan, dia "tidak berwenang" mengungkapkan cara kerja alat tersebut secara detail. "Ini ibarat resep rahasia kami. Seperti makan di Kentucky Fried Chicken, rasanya enak tetapi Anda tidak tahu resepnya," kata Sher. Toh, Sher memberikan sedikit info. "Kami berhasil meniru bagaimana alam bekerja menciptakan air. Yakni dengan menggunakan garam alami untuk mengekstrak air dari udara," katanya. Apakah Sher cuma membual? Boleh jadi tidak. Mesin penyaring air berwujud truk kontainer itu telah dipamerkan di Capitol Hill, Amerika Serikat. Sejumlah senator mampir untuk menikmati air yang diproduksinya. Mesin ini mampu menghasilkan setidaknya 600 galon air per hari. "Enak," tutur Senator E. Clay Shaw dari Partai Republik yang datang untuk mencicipi. Ia berharap, mesin air buatan Aqua Sciences itu dapat diterapkan di kawasan bencana atau kekeringan. Mesin air itu bekerja dengan mengalirkan udara melalui larutan garam cair litium klorida. Saat itulah larutan tersebut menjerat molekul-molekul air dalam kontainer yang didesain untuk menjaga air agar tidak menguap. Setelah diekstrak, air kemudian dialirkan dalam lapisan garam yang berfungsi sebagai penyaring bibit penyakit alami. Proses penyaringan ini, menurut Aqua Sciences, lebih bersih dan sehat dibandingkan dengan menggunakan klorin. Akhirnya, air kemudian disaring lagi dalam filter karbon untuk ditambah perasa kalau perlu dan siap diminum. Hebatnya, mesin air ini dapat menyediakan air panas atau dingin. "Proses ini, selain dengan teknologi larutan garam tadi, persis seperti pemurnian air mineral," kata Sher. Nah, mesin air ini rupanya tak hanya dapat digunakan di daerah bencana atau kekeringan. "Mesin ini dapat juga digunakan untuk tentara Amerika Serikat yang berada di Irak," ujar Stuart Roy, juru bicara Aqua Sciences. Maklum, memang banyak laporan intelijen tentang kondisi tentara Amerika yang sering kehausan dan kepanasan di Irak yang gersang. Untuk mengirim air pada pasukannya melalui pesawat kargo jenis C-17 berikut transportasi darat, Amerika mengeluarkan ongkos US$ 30 per galon. "Tetapi, dengan mesin air ini, ongkosnya menciut cuma 30 sen per galon," kata Roy. Post Date : 08 November 2006 |