KUDUS - Badan Pengelola Sistem Penyediaan Air Minum dan Sanitasi, akan memprioritaskan program nasional Pamsimas yang merupakan pengejawentahan minat masyarakat untuk berperan serta dalam menjaga ketersediaan air bersih dan sanitasi.
Menurut Arif Rahman, selaku koordinator Pamsimas Kudus, sudah ada 24 desa yang saat ini diajukan untuk mendapatkan program Pamsimas. Akan tetapi hanya 12 desa yang diterima.
Adapun Pamsimas sendiri mempunyai tujuan, untuk kemudahan akses air minum, mengubah perilaku hidup tidak sehat beralih menjadi kehidupan yang sehat, mengentaskan kemiskinan, meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Desa yang bisa mendapatkan program tersebut dengan melalui syarat swadaya masyarakat 20 persen, tergolong desa miskin, angka penyakit diare masih tinggi, potensi air minum yang bisa dikelola," bebernya.
Untuk program Pamsimas sendiri, jelasnya, akan dilaksanakan bulan Maret ini, akan tetapi belum bisa terlaksana, karena saat ini masih menunggu SK Bupati. Adapun alokasi anggaran yang dibutuhkan untuk program Pamsimas adalah dari APBN 70 persen, pemerintah daerah 10 persen, swadaya masyarakat 20 persen.
Selain itu, ketika program tersebut dilaksanakan maka di desa-desa akan dibentuk Lembaga Keswadayaan Masyarakat (LKM) atau dapat berupa organisasi baru yang nama pengurusnya dibentuk berdasarkan musyawarah.
Dalam pelaksanaannya, tegasnya, masyarakat pengguna air dilibatkan tanpa memandang kaya atau miskin, laki-laki atau perempuan dilibatkan secara aktif, karena umumya perempuan merupakan pengguna utama sarana air bersih.(mg6/rus)
Post Date : 06 Maret 2010
|