Jakarta, Kompas - Untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga Jakarta, PAM Jaya berencana membangun pabrik air bersih di Waduk Jatiluhur. Pabrik air itu untuk menghasilkan air siap minum 5.000 liter per detik.
”Studi kelayakan pembangunan pabrik air minum dan jaringan pipa yang membawa air ke Jakarta selesai dikerjakan. Kini, disusun rancangan teknis detailnya sampai pertengahan 2011,” kata Direktur Utama PAM Jaya Mauritz Napitupulu, Sabtu (2/10) di Jakarta Pusat.
Berdasarkan perhitungan Badan Regulator Pelayanan Air Minum, untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi 9,6 juta penduduk Jakarta dan usaha komersial di dalamnya, diperlukan air lebih dari 26.000 liter per detik. Kini, produksi air bersih di Jakarta sekitar 18.000 liter per detik atau pasokan kurang 8.000 liter per detik.
Produksi air PAM Jaya kini baru memenuhi kebutuhan 61 persen kebutuhan warga. Sisanya menggunakan air tanah dari sumur dalam dan sumur dangkal untuk memenuhi kebutuhan harian mereka.
Menurut Maurits, pabrik air yang siap beroperasi pada 2013 itu dibangun untuk memperkecil kekurangan itu. Pabrik air itu dibangun bersama Pemprov DKI Jakarta dan Kementerian Pekerjaan Umum.
Jalur pipa sepanjang 70 kilo- meter dibangun di tepi Kanal Tarum Barat untuk menunjang distribusi air minum. Anggaran untuk membangun pabrik air minum dan jalur pipa itu Rp 3,8 triliun.
Deputi Gubernur DKI Bidang Tata Ruang Ahmad Hariadi mengatakan, kapasitas pabrik air itu dapat dioptimalkan sampai 9.000 liter per detik. Jika produksi maksimal, kekurangan pasokan air bagi Jakarta akan tertutup selama beberapa tahun.
”Jika pasokan air perpipaan memenuhi kebutuhan seluruh warga dan aktivitas komersial, Pemprov DKI melarang penyedotan air tanah dalam dari Jakarta Utara sampai ke kawasan Monas. Larangan ini bertujuan memperlambat penurunan permukaan tanah karena penyedotan air secara berlebihan,” kata Hariadi.
Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Selamat Nurdin mengatakan, selain menambah pasokan, PAM Jaya dan kedua mitra- nya harus bekerja keras untuk mengurangi tingkat kehilangan air, baik karena kebocoran pipa maupun karena pencurian air yang selama ini terjadi.
Jika tingkat kehilangan air tidak diturunkan, sia-sia saja penambahan pasokan air minum karena 44 persen air akan hilang. Pemprov DKI juga diminta membantu PAM Jaya untuk memberantas pencurian air. Bantuan Pemprov DKI diperlukan untuk mengganti pipa-pipa utama yang sekarang tua, berumur lebih dari 30 tahun. (ECA)
Post Date : 04 Oktober 2010
|