|
JAKARTA:? Badan Regulator dan PAM Jaya? memperketat pengawasan? pemasokan air bersih dari dua operator (PT Aetra dan PT Palyja) kepada konsumen, sebagai antisipasi mengatasi terjadinya krisis air di DKI Jakarta pada musim kemarau tahun ini. Kepala Badan Regulator? PAM Jaya Irzal Z Djamal mengatakan produksi air dari kedua operator tersebut sejak Januari hingga Juli memang masih menunjukkan angka yang konstan. Produksi air Aetra dan Palyja? berkisar 22,1 -23,9 juta m3 per bulan, dengan volume air terjual? 9,4 juta m3-10,7 juta m3 per bulan. "Namun, ada perbedaan yang signifikan antara produksi dan volume air terjual atau? dikenal dengan istilah kehilangan air (unaccounted for Water/UFW," ujarnya kemarin. UFW,? menurut dia, dapat disebabkan dua faktor, yaitu kehilangan karena kebocoran pipa distribusi-baik karena kerusakan pipa maupun sambungan liar-ataupun kehilangan karena kesalahan penagihan atau keterlambatan pembayaran. "Untuk itu, kami minta laporan dari operator dan PAM Jaya mengenai tekanan pada titik pemantauan tetap. Di mana titik itu telah disepakati bersama antara PAM Jaya dan kedua mitranya,"? tegas Irzal. Dia menambahkan badan regulator juga? meminta kepada operator agar menjaga tekanan air, sehingga dapat mencapai pelanggan yang paling ujung dari pipa distribusi. Hal itu ditekankan karena banyak keluhan pelanggan mengenai kecilnya aliran air, bahkan air tidak keluar dalam beberapa hari Untuk menjamin ketersediaan air secara kontinu, lanjutnya, badan regulator? menginstruksikan para operator melakukan upaya untuk memperkecil UFW. Pasalnya, dengan semakin kecilnya UFW-tanpa meningkatkan produksi pun-kebutuhan air konsumen saat ini masih mencukupi. "Kami juga terus menekankan operator agar memenuhi target teknis berupa produksi, volume air tertagih, penambahan sambungan, cakupan pelayanan dan target pelayanan berupa tekanan air serta? kecepatan memperbaiki kerusakan pipa," tegas Irzal. Lakukan koordinasi Dirut PAM Jaya Hariyadi Priyohutomo mengatakan memasuki musim kemarau pihaknya memperketat? pengawasan terhadap efisiensi tekanan dan kemampuan penekanan tingkat kehilangan air (NRW) di setiap permanen area atau distrik meter. "Selain itu, PAM Jaya juga melakukan koordinasi dengan PJT II Jatiluhur untuk stabilitas suplai air dan terus membangun efektivitas kemampuan produksi," paparnya. Sementara itu, dalam peningkatan pelayanan air bersih, Palyja mengaku mulai melakukan perbaikan teknis berupa simulasi konfigurasi jaringan di Jalan Supomo untuk menambah tekanan air di daerah Manggarai Selatan (sebelah utara Lapangan Ros) kemarin. Perbaikan juga direncanakan akan diperluas ke wilayah pelanggan Palyja lainnya yang tersebar dibeberapa wilayah Jakarta. Terkait dengan kenaikan tarif, Irzal menyebutkan badan regulator belum bisa melakukan pembahasan karena antara para pihak yang tekait masih bersitegang. Mia Chitra Dinisari Post Date : 24 Juli 2008 |