Palyja Gilir Pasokan Air

Sumber:Kompas - 01 Mei 2009
Kategori:Air Minum

Jakarta, Kompas - Untuk mengatasi krisis pasokan air baku, PT PAM Lyonnaise Jaya menerapkan sistem penggiliran suplai air bersih ke pelanggan. Sistem penggiliran suplai air bersih akan diterapkan di Jakarta Utara dengan penghentian pasokan air selama satu sampai tiga hari bergantian.

Kepala Komunikasi PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) Meyritha Maryanie, Kamis (30/4) di Jakarta Pusat, mengatakan, sistem penggiliran suplai air dimulai kemarin. Kawasan yang akan terkena penggiliran adalah Muara Baru dan Muara Karang atau Muara Angke.

Pada Kamis kemarin sampai Minggu (3/5) di kawasan Muara Baru, pasokan air untuk Rawa Bebek, Tanah Pasir, Bandengan Utara, dan Kali Besar dihentikan. Pasokan air bersih akan dialihkan ke Muara Baru dan Pakin.

Untuk tiga hari berikutnya, giliran pasokan air bersih di Muara Baru dan Pakin yang dihentikan dan di keempat kawasan lainnya dialirkan. Penggiliran tersebut dilakukan terus sampai produksi air bersih kembali normal.

Di kawasan Muara Karang, penggiliran penghentian pasokan air bersih dilakukan pada Kamis (30/4)-Jumat (1/5) di Pluit Utara, Pluit Putera/Puteri, Pluit Sakti, Pluit Selatan, Pluit Permai, Pluit Samudera, dan Pantai Mutiara. Sementara di Muara Angke dan Kampung Nelayan Blok 1-10, air akan dialirkan.

Penggiliran penghentian air di Muara Angke dan Kampung Nelayan akan dilakukan hari berikutnya dan terus berganti seperti itu sampai produksi air bersih kembali normal. ”Warga di kawasan yang terkena penggiliran penghentian pasokan sebaiknya menyimpan air dalam jumlah yang cukup,” kata Meyritha.

Penggiliran pasokan air dilakukan agar kawasan Muara Baru dan Muara Angke juga mendapat giliran pasokan air melalui jaringan pipa karena dua minggu terakhir dua kawasan itu tidak mendapat pasokan air.

”Selama gangguan ini, Palyja memasok air ke Muara Baru dan Muara Angke melalui mobil tangki air. Penggiliran ini dilakukan agar warga di kedua kawasan itu mendapat pasokan air melalui jaringan pipa,” kata Meyritha.

Produksi air bersih Palyja dari Instalasi Pengolahan Air Pejompongan I dan II turun dari 5.600 liter per detik menjadi sekitar 5.000 liter per detik. Penurunan produksi air bersih terjadi karena pasokan air baku dari Perum Jasa Tirta (PJT) II merosot akibat kerusakan pompa di Cawang, Jakarta Timur.

Di Stasiun Pompa Cawang, hanya tiga dari empat pompa yang dapat beroperasi. Operasional ketiga mesin itu menjadi tidak optimal karena dipacu untuk beroperasi setiap hari tanpa ada mesin pengganti.

Sebelumnya, Direktur Utama PJT II Djendam Gurusinga mengatakan, pihaknya sedang melelang pengadaan satu unit mesin pompa lagi untuk Stasiun Pompa Cawang. Pompa itu diperlukan agar ketiga pompa lainnya dapat diistirahatkan untuk perbaikan.

Menurut Meyritha, sebagian kawasan Jakarta Pusat dan Jakarta Barat sebenarnya juga terkena dampak pengurangan produksi. Namun, kawasan di kedua kota itu tidak akan terkena penggiliran karena pasokan air tidak pernah sampai berhenti total.

Untuk menambah pasokan air bersih ke Jakarta Pusat, Palyja juga mengatur aliran dari Jakarta Selatan ke Jakarta Pusat. Dengan demikian, gangguan pasokan air bersih di Jakarta Pusat dapat mulai teratasi.

Wakil Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Ben Sitompul mengatakan, Palyja dan PJT II harus berusaha mencari solusi agar warga jangan dikorbankan. PJT II diminta segera menyelesaikan perbaikan pipa agar pasokan air baku kembali lancar dan Palyja diminta mengirimkan mobil tangki air bersih. (ECA)



Post Date : 01 Mei 2009