Pabrik Kompos Sulit Pilah Sampah

Sumber:Indo Pos - 09 April 2007
Kategori:Sampah Luar Jakarta
NEGARA - Keinginan agar pabrik pupuk organik di Dusun Peh, Manistutu, segera bisa berproduksi maksimal ternyata tak semulus promosinya. Pabrik pupuk organik yang diresmikan pada 25 November 2006 silam dan baru beroperasi sejak satu setengah bulan lalu kesulitan bahan baku sampah organik, karena lambatnya proses pemilahan sampah.

Pimpro pabrik kompos Jembrana I Nyoman Gede Sadguna mengatakan, belum maksimalnya produksi pabrik pupuk organik itu akibat sulitnya memenuhi bahan baku terutama sampah organik. Sampah yang masuk ke tempat pembuangan akhir (TPA) di selatan pabrik, sebagian besar masih tercampur antara sampah organik dan sampah anorganik. "Sampah yang masuk perlu pemilahan,"ujarnya.

Untuk memilah sampah tersebut, pabrik masih kesulitan. Karena dilakukan secara manual dan jumlah tenaga pemilah sampah tersebut juga sedikit. "Dengan cara manual dan tenaga yang terbatas jelas untuk memilah sampah organik yang akan dijadikan bahan baku dan sampah anorganik memakan waktu yang cukup lama,"jelasnya.

Karena terhambatnya bahan baku, lanjut Sadguna, saat ini pabrik pupuk organik yang diberi nama pupuk organik botana dengan pengelola Perusda Jembrana baru bisa menghasilkan pupuk organik sebanyak 16 kubik per hari. Hasil produksi itu nantinya akan dipasarkan kepada petani dengan harga Rp.500 per kilogram. "Jika saja sampah yang masuk sudah dari awal dipisahkan oleh warga, maka pabrik akan bisa berproduksi maksimal,"tandasnya. (nom)



Post Date : 09 April 2007