Operator air minum siap penuhi target sambungan baru

Sumber:Bisnis Indonesia 22 Mei 2009
Kategori:Air Minum

JAKARTA: Operator air minum di DKI, yaitu PT Aetra Air Jakarta (Aetra), dan PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja), siap memenuhi target sambungan baru pada 2009 yang ditetapkan Perusahaan Daerah Air Minum DKI (PAM Jaya) sebanyak 26.000 sambungan.

Aetra yang menguasai wilayah timur dan Palyja di wilayah barat Jakarta, optimistis dapat menambah 26.000 sambungan baru karena sudah mendapatkan jaminan pasokan air baku yang cukup, kendati kualitasnya masih sering menurun.

Dirut Aetra Syahril Japarin mengatakan perusahaan sudah mendapatkan jaminan dari Perum Jasa Tirta II, pengelola Bendungan Jatiluhur di Purwakarta, Jawa Barat, untuk kelancaran pasokan air baku yang dibutuhkan instalasi pengolahan air (IPA) milik Aetra.

"Sejalan dengan kelancaran pasokan air baku itu, kami juga berusaha maksimal menekan tingkat kehilangan air, sehingga dapat mencapai target penambahan 14.000 sambungan baru dan kualitas air ke pelanggan tetap terjaga," ujarnya di Jakarta, kemarin.

Pasokan lancar

Syahril mengatakan sampai saat ini pasokan air baku dari Bendungan Jatiluhur tetap lancar untuk dua unit IPA milik Aetra, yaitu IPA Buaran I dengan kapasitas 2.000 liter per detik dan IPA Buaran II berkapasitas 3.000 liter per detik.

Apalagi, tambahnya, lokasi kedua IPA berdekatan dengan Kali Malang yang mengalirkan air baku langsung dari Bendungan Jatiluhur. Namun, dia mengakui, kualitasnya sering buruk akibat pencemaran dari limbah rumah tangga dan industri di sepanjang aliran kali.

Corporate Communications Head Palyja Meyritha Maryani menyatakan pasokan air baku memang masih menjadi problem bagi Palyja. Namun, dia menegaskan perusahaan tetap optimistis dapat membuat 12.000 sambungan baru pada 2009 seperti yang ditargetkan.

"Kami melakukan optimasi teknikal pada daerah-daerah isolasi yang kelebihan air, agar bisa mengalirkan air ke daerah lain yang belum teraliri. Langkah lainnya adalah dengan menekan tingkat pencurian air," katanya.

Syahril menyatakan pihaknya dapat memahami kekhawatiran Badan Regulator Pelayanan Air Minum (BRPAM) DKI bahwa pasokan air baku untuk PAM Jaya dari Bendungan Jatiluhur akan mengalami defisit dengan kualitas yang makin buruk hingga menambah biaya produksi.

Anggota Bidang Teknik BRPAM DKI Firdaus Ali sebelumnya menilai target PAM Jaya menambah 26.000 sambungan baru pada 2009 yang diusahakan operatornya, yakni Palyja 12.000 unit dan Aetra 14.000 unit, tidak realistis. (Bastanul Siregar)



Post Date : 22 Mei 2009