SURABAYA (SI) – Rencana naiknya harga air baku hingga 28% membuat PDAM Kota Surabaya bereaksi keras.Petinggi PDAM khawatir kenaikan itu akan membuat perusahaan kolaps lantaran beban biaya operasional jadi begitu tinggi.
Berdasarkan keputusan Perum Jasa Tirta I Jatim,harga air baku akan naik jadi Rp84,5/meter3 dari sebelumnya Rp66/meter3 pada 2010 mendatang.Alasannya, selama ini inflasi cenderung naik sehingga berimbas pada operasional mereka. Menurut Direktur Utama PDAM Kota Surabaya Muhammad Selim,keputusan itu tidak bijaksana. Pasalnya, besaran kenaikan inflasi selama ini hanya berkisar 6% sampai 10%.Kalaupun ada kenaikan, seharusnya tidak lebih dari 10%.
”Saat ini kami memang masih melakukan kajian dampak yang akan timbul bila air baku itu naik. Khususnya menyangkut tarif yang akan dipakai PDAM.Jika kenaikan tetap sebesar 28%, kami akan menolak,”tegas Selim kemarin. Alasan lain kenapa PDAM menolak kenaikan itu, selama ini kualitas air produksi Jasa Tirta masih buruk atau di bawah standar baku mutu.Tingkat kekeruhan air yang diambil dari Jasa Tirta selama ini masih di atas 50%.
Karena itulah, dia menilai harga air itu terlampau mahal. Apalagi selama ini layanan perusahaan air minum, seperti PDAM Kota Surabaya, lebih bersifat sosial,bukan komersial.Ini tentunya beda dengan perusahaan yang memang mencari keuntungan seperti industri atau perusahaan swasta. ”Air PDAM ini nantinya akan dijual lagi kepada masyarakat. Jadi, harusnya tidak naik sebesar itu. Tetapi kalau untuk industri tidak masalah,”paparnya.
Memang, perusahaan daerah seperi PDAM boleh menaikkan tarif untuk produksi air,seperti yang direkomendasikan wali kota dan Menteri Pekerjaan Umum beberapa waktu lalu. Namun, itu tidak lantas dijadikan pembenar harga air baku ikut naik.Semua perlu pertimbangan matang.
Karena itu, apa pun alasannya, Selim mengaku tetap menolak.Dalam waktu dekat pihaknya juga akan berkoordinasi dengan PDAM seluruh Jatim untuk menolak atas rencana Perum Jasa Tirta. Kepala Divisi Air dan Sumber Air IV Perum Perum Jasa Tirta I Jatim Widya Prawanto mengaku rencana kenaikan tersebut baru usulan. Bahkan saat ini pihaknya baru memproses rencana tersebut untuk disampaikan kepada Menteri Pekerjaan Umum melalui gubernur.
Itu sebabnya, Widya minta PDAM tidak bereaksi dulu. Toh rencana tersebut juga perlu sosialisasi dan pembicaraan lebih matang. ”Dasar pertimbangan kami, soal rencanakenaikanhargainimemang karena biaya operasional begitu tinggi.Walau demikian,semua masih dalam pembahasan,”tandasnya. (ihya’ ulumuddin)
Post Date : 13 Agustus 2009
|