|
MADIUN -- Pemkab Madiun tampaknya harus gigit jari. Usulan ke pusat agar Kali Jeroan dan anak sungainya segera dinormalisasi untuk mengatasi banjir dipastikan tidak dapat terealisasi dalam waktu dekat. Tahun ini pusat hanya mengalokasikan anggaran untuk proyek pembangunan pelidung tebing di dua lokasi masing-masing sepanjang 120 meter. "Sementara baru dua titik yang diperbaiki yaitu di Kedungjati dan Jeruk Gulung," ujar Boedijono, Kepala Dinas PU Pengairan Kabupaten Madiun kemarin. Sementara usulan Pemkab Madiun yang menghendaki normalisasi Kali Jeroan sepanjang tiga kilometer masih di-semayani (baru janji, red) oleh pusat. Berdasar jawaban dari Departemen Pekerjaan Umum (DPU), normalisasi Kali Jeroan baru direncanakan akan dibuat deatil desainnya tahun 2007 nanti. "Jadi tahun depan baru gambar saja. Soal realisasi proyeknya kapan kami belum tahu. Mungkin paling cepat ya direalisasi tahun 2008," katanya. Lantaran belum dinormalisasi secara keseluruhan, maka daerah langganan banjir di sekitar Kali Jeroan dan anak sungainya harus terus waspada saat musim hujan tiba. Sementara upaya antisipasi untuk meminimalisir luasan banjir dilakukan dengan mengajukan usulan perbaikan sejumlah saluran irigasi dan tanggul pengaman yang rusak akibat banjir yang melanda wilayah ini. "Kerusakan skala kecil kami usulkan ke Pemprov untuk mendapat bantuan dana. Ada beberapa usulan yang bakal direalisasi oleh Provinsi," ungkapnya. Selain normalisasi Kali Jeroan dan perbaikan sejumlah saluran dan tanggul yang rusak, pemkab juga mengusulkan pengerukan dua waduk yang ada di wilayah ini. Yaitu waduk Dawuhan dan Saradan. Ini dilakukan agar daya tampung dua waduk tersebut bisa kembali normal. Karena dua waduk ini berfungsi menampung suplai air dari daerah atas yang akhir-akhir ini volumenya meningkat. "Kalau daya tampung berkurang kelebihan air otomatis harus dikeluarkan ke saluran irigasi," jelas Boedijono. Seperti diberitakan sebelumnya, empat kecamatan di wilayah Kabupaten Madiun terendam banjir yang melanda wilayah ini awal bulan Mei ini. Kondisi terparah dialami wilayah Kecamatan Balerejo yang setiap tahun menjadi langganan banjir. Banjir di wilayah ini disebabkan oleh luapan Kali Jeroan dan anak sungainya. Berdasar survey dari instansi terkait, kondisi Kali Jeroan perlu mendapat penanganan serius. Karena beberapa tanggul sungai mulai tergerus air bahkan di beberapa titik ditemukan tanggul yang jebol. Termasuk kondisi fisik hilir Kali Jeroan yang lebih rendah dari Kali Madiun. (yup) Post Date : 21 Mei 2006 |