|
BANDUNG, (PR). Hingga saat ini pembangunan fisik projek normalisasi Kali Cisaranten-Cinambo telah mencapai 90%. Diharapkan Oktober mendatang proses normalisasi yang menelan biaya Rp 62 miliar dapat selesai menyusul berakhirnya kontrak dengan pihak pelaksana projek normalisasi. Pimpinan projek, Sukotjo, Rabu (17/5), dalam acara penerimaan kunjungan kerja Wali Kota Bandung ke Kecamatan Rancasari mengatakan, selain pembangunan fisik, konstruksi dan pembangunan jembatan saat ini telah mencapai 40%. Diakui Sukotjo, pelaksanaan normalisasi sejauh 5,8 km itu menemukan berbagai kendala di lapangan. Untuk itu, pihaknya mengharapkan adanya bantuan dan koordinasi dari berbagai pihak agar projek selesai tepat waktu. Saya mengharapkan bantuan, sebab projek ini untuk menyelesaikan masalah banjir kawasan ini, ujarnya. Belum dibebaskan Salah satu kendala utama yakni masih adanya kaveling tanah milik warga yang belum selesai dibebaskan. Pemilik lahan kabarnya masih menolak tanah miliknya dibebaskan. Satu kaveling ini kalau tidak kunjung selesai akan menghambat jalannya projek, dan target Oktober tidak akan terpenuhi, ujarnya. Wali Kota Bandung, Dada Rosad mengatakan, pada 2004 sebelum adanya projek normalisasi, 34 RW dari 47 RW di Rancasari selalu kebanjiran. Namun, setelah proses normalisasi berjalan banjir tidak lagi melanda kawasan ini. Dada juga menginstruksikan, setelah projek normalisasi selesai lahan di sepanjang sungai harus ditanami tanaman produktif. Menurut rencana, Kali Cisaranten-Cinambo ini akan diperlebar menjadi 22 meter, kedalaman 10 meter, dan panjang mencapai 4,6 km. Sementara total lahan yang tersedia dan akan digunakan untuk projek ini diperkirakan seluas 11,8 ha. (A-157) Post Date : 18 Mei 2006 |