|
GIANYAR- Sorotan miring tentang dana Rp 2 miliar untuk perluasan tempat pembuangan akhir (TPA) Temesi, Gianyar, membuat Kadis KLH Gianyar Wayan Arthana angkat bicara. Juru bicara Pemkab Gianyar itu menilai perluasan TPA dua hektar sangat penting. "TPA sekarang sudah penuh. Untung sebelumnya bisa meminjam tempat di Desa Getas, Blahbatuh," kata Arthana, kemarin. Pria asal Ketewel, Sukawati itu menambahkan, pihaknya hanya sebatas mengusulkan kebutuhan mendesak DKLH. " Soal pengadaan termasuk urusan pembebasan tanah itu bukan kita ( DKLH) yang mengusulkan. Melainkan ada tim panitia," tandas mantan "anak emas" Tjok Budi Suryawan, mantan bupati Gianyar. Untuk itu, kata dia, semua pihak diharapkan bisa objektif melihat persoalan yang ada. Menurutnya, volume sampah di Gianyar belakangan terus bertambah saban hari. Sebagaimana diketahui sebelumnya, bupati Gianyar Agung Bharata sempat mengusulkan dalam anggaran perubahan perluasan TPA senilai Rp 2 miliar lebih. Beberapa kalangan seperti sebagian anggota Fraksi PDIP Gianyar menolak tegas adanya anggaran perluasan TPA karena dinilai tidak mendesak. Selain itu, persetujuan perluasan TPA dianggap bisa menimbulkan persoalan dikemudian hari karena lahan yang akan dipakai belum jelas. Apakah tanah yang akan digunakan tanah negara atau milik warga. Bahkan, di internal Fraksi PDIP sempat terjadi walk out saat pembahasan masalah tersebut. Dan belakang beredar isu kalau dewan yang menyetujui mendapatkan fee 5 persen dari Rp 6,9 miliar. (sur) Post Date : 22 Agustus 2006 |