Negara Singa yang Mandiri Air Layak Minum

Sumber:Koran Jakarta - 29 September 2009
Kategori:Air Minum

“Kalau ingin mencontoh (suksesnya pengelolaan air), tidak usah jauh-jauh. Negara tetangga kita saja, Singapura,” ujar Firdaus Ali dari Badan Regulator (BR) Perusahaan Air Minuma (PAM) DKI Jakarta.

Mengapa Singapura? Negara yang satu ini sudah melepaskan kebergantungannya pada impor air bersih dari Johor Baru, Malaysia. Negeri ini mampu mengelola sendiri airnya untuk kemudian menjadi air sehat dan layak minum.

Pusat pengelolaan air minum di Singapura adalah NEWater. Didirikan pada 1999 untuk memenuhi kebutuhan air layak minum secara mandiri.

Sebelum ada NEWater, Singapura harus mengolah air laut menjadi air tawar. Tapi karena hasil pengolahan air ini tidak memenuhi kebutuhan seluruh warganya, Singapura membeli air dari Malaysia.

Di NEWater, air buangan yang berasal dari permukiman dan perkantoran diolah memalui empat tahapan.

Tahap pertama, penyaringan benda-benda seperti plastik dan tisu, kemudian disaring lagi. Tahap kedua, menggunakan membran penyaring yang sangat kecil. Begitu kecilnya sehingga virus tidak bisa masuk.

Tahap ketiga, air yang sudah disaring tersebut kemudian diozonisasi atau dicampur dengan zat ozon untuk menambah kadar oksigen (O2) di dalam air. Tahap terakhir, air disinari dengan ultraviolet untuk memastikan tidak ada zat berbahaya yang terkandung di dalam air.

Salah satu kompleks pengolahan NEWater pertama kali dibangun oleh swasta (Keppel Corporation) dan berlokasi di Ulu Pandan. Perusahaan konglomerat ini telah menginvestasikan dana senilai 50 juta dollar untuk proyek penelitian dan pengembangan pengolahan air bersih dan efisiensi energi.

Dengan beroperasinya kompleks pengolahan air keempat di Ulu Pandan, NEWater akan mampu memenuhi 15 persen kebutuhan air di Singapura pada tahun 2010. Pada tahun itu, perjanjian jual beli air dengan Malaysia yang ditandatangani pada 1961 akan berakhir.

Saat ini, pemerintah Singapura, dalam hal ini Public Utilities Board (PUB) atau Badan Pekerjaan Umum Singapura, seperti ditulis Reuters, menyatakan sudah menganggarkan dana untuk infrastruktur air senilai 1,47 miliar dollar AS. Rencana itu berdampingan dengan proyek reklamasi air senilai 2,63 miliar dollar AS.

Hasil pengolahan air di NEWater disalurkan ke rumah tangga-rumah tangga serta pabrik semikonduktor dan elektronik yang mengakui kehebatan kualitas air NEWater yang superbersih.

Kesuksesan NEWater semakin bersinar saat didirikan NEWater berikutnya pada 2003 sebagai lokasi pengolahan air parit menjadi air bersih. Bahkan keberadaannya mampu mengundang wisatawan sehingga lokasi ini juga dijadikan sebagai salah satu objek wisata.

Di areal tanah sekitar lima hektare tersebut, berdiri kolam-kolam penampungan air, bangunan penerangan, lokasi proses pengolahan daur ulang air bersih, tempat mesin penyaringan, dan dua tangki besar di belakang yang selalu menjadi daya tarik wisata para pengunjung. (berbagai sumber/not)



Post Date : 29 September 2009