BANDUNG (SI) – Hujan deras yang melanda di Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jabar, sejak Selasa (5/1) siang hingga kemarin mengakibatkan ribuan rumah milik warga terendam banjir.
Hujan juga mengakibatkan Sungai Cikeruh, Citarik, serta Sungai Citarum dan sejumlah anak sungai yang melintasi kecamatan tersebut meluap hingga ketinggian air mencapai tiga meter. Jalan Raya Rancaekek-Majalaya terisolasi akibat kedalaman banjir di badan jalan tersebut mencapai 1-2 meter sehingga terjadi antrean panjang kendaraan di Pasar Dangdeur,Rancaekek yang hendak menuju Kecamatan Majalaya. Sebagian besar kendaraan berbelok arah untuk mencari jalan alternatif.
Bahkan sebuah truk tampak terjebak hingga bagian kepalanya tertutup di tengah Jalan Raya Rancaekek- Majalaya yang terendam. Banjir terparah terjadi di Kampung Buah Dua Desa Rancaekek Wetan,Kampung Kaum,Kampung Bojongpulus dan Kampung Walini, Desa Bojongloa. Sedikitnya 1.500 rumah yang dihuni 2.000 kepala keluarga (KK) terendam akibat luapan air sungai tersebut.
“Air naik begitu cepat. Saat kejadian, saya sendiri sedang di Kota Bandung. Keluarga meminta saya cepat pulang ke rumah karena air yang masuk ke rumah sudah mencapai satu meter,”tandas Asep, 37, saat ditemui di RT 01/RW 05 Kampung Kaum,Desa Bojongloa. Asep pun kesulitan saat hendak menyelamatkan ketiga anaknya yang mengungsi ke Mesjid Besar Rancaekek. “Keadaan sudah seperti ini, tidak ada lagi bantuan yang kami butuhkan selain perahu untuk mengungsi,”papar Asep.Dia menyatakan,musibah banjir kali ini termasuk paling parah, karena ketinggiannya mencapai tiga meter.
Hingga kini belum ada laporan apakah musibah banjir menimbulkan korban jiwa atau tidak. Hal yang pasti, banjir telah merendam ribuan rumah, serta mengakibatkan aktivitas di delapan desa di Kecamatan Rancaekek,lumpuh. Kepala Desa (Kades) Bojongloa Abing Supriadi mengaku,ketinggian air di daerahnya mencapai 2-2,5 meter, antara lain di Kampung Kaum dan Bojongpulus, yang diapit oleh Sungai Cikeruh dan Citarik. “Banjir kali ini memang saya akui yang terbesar sejak banjir terakhir di tahun 2009.Banjir terbesar di awal tahun 2010,”tandas Abing. Begitu juga,di Desa Rancaekek Kulon yang terdiri dari Kampung Bobodolan, Bojongmalati, dan Babakan Loa, juga tak luput dari genangan air.
Camat Rancaekek Meman Nurjaman mengaku terus mengawasi perkembangan musibah tersebut, termasuk mendata korban banjir. “Kami mengimbau kepada warga yang tinggal di sepanjang daerah aliran sungai tetap waspada terhadap banjir susulan,”papar Meman. Bupati Bandung Obar Sobarna kemarin langsung melakukan peninjauan ke sejumlah lokasi banjir di Kecamatan Rancaekek.
Obar menginstruksikan Satuan Pelaksanaan (Satlak) Penanggulangan Bencana Kabupaten Bandung mengirim perahu untuk membantu evakuasi warga korban banjir,serta mendirikan dapur umum.“Korban banjir harus diperhatikan.” (iwa ahmad sugriwa)
Post Date : 07 Januari 2010
|