|
Palembang, Kompas - Ratusan rumah warga di Kecamatan Gandus, Kota Palembang, Sumatera Selatan, terendam banjir akibat pasang Sungai Musi, Jumat (8/2). Air juga menggenangi hampir seluruh jalan desa di kawasan permukiman sehingga kegiatan transportasi dan distribusi barang menjadi terhambat. Ratusan rumah di Kabupaten Subang, Jawa Barat, juga terendam akibat meluapnya Sungai Cigadung. Namun, genangan air di permukiman mulai menyusut pada Jumat siang. Camat Pamanukan Cecep Supriatin mengatakan, sebagian besar rumah yang terendam berada di kanan kiri daerah aliran sungai (DAS). Air mudah meluap ke permukiman warga karena penyempitan serta pendangkalan di sepanjang DAS Cigadung. Pengamatan menunjukkan, banjir akibat pasang di Palembang terjadi di Kecamatan Gandus, meliputi kelurahan Karanganyar, Pulokerto, Karangjaya, dan Gandus. Kawasan itu merupakan permukiman padat penduduk yang terletak di sepanjang tepian Sungai Musi. Menurut Sulaiman (34), warga Kelurahan Karangsari, banjir pasang Sungai Musi ini terjadi sejak Jumat dini hari. Hingga Jumat siang, air belum surut dan masih menggenangi rumah dan jalan. Sulaiman menyebutkan, Sungai Musi sudah sering mengalami pasang, tetapi belum ada upaya penanganan dari pemerintah. Akibat banjir pasang tersebut, Sulaiman mengaku tidak bisa berangkat kerja dan kedua anaknya tidak bisa sekolah karena terputusnya jalan. Chafifah (45), pedagang sekaligus pengepul barang kebutuhan pokok, juga terkena dampak pasang sungai itu. Banjir mengakibatkan pengiriman barang pokok ke pelanggan terhenti. Merusak sekolah Banjir yang melanda Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, Kamis, merusak fasilitas pendidikan dan mengganggu kegiatan belajar-mengajar. Banjir juga merugikan petambak bandeng dan udang yang sekitar sebulan lagi panen. Di SMP Negeri 2 Lasem, banjir yang telah surut menyisakan lumpur di ruang-ruang kelas, kantor guru, kantor tata usaha, dan kantor kepala sekolah. Banjir merusak arsip guru yang diletakkan di lantai dan lemari meja, 27 komputer, modem, dan puluhan buku di perpustakaan. Banjir yang menggenangi lintasan kereta api antara Stasiun Semarang Tawang hingga Stasiun Alastuwo, Kota Semarang, sepanjang enam kilometer juga mengakibatkan keterlambatan perjalanan 14 kereta dari Kamis malam hingga Jumat pagi. Kepala Humas PT Kereta Api (KA) DAOP IV Semarang Warsono mengatakan, ketinggian air di beberapa titik mencapai 12 sentimeter di atas permukaan rel. Kondisi tersebut memaksa PT KA mengambil keputusan memberhentikan lalu lintas kereta api. PT KA Semarang lalu menerapkan sistem antar-jemput rangkaian kereta menggunakan satu lokomotif listrik. Di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, sedikitnya 15 hektar sawah di Desa Gempolsari, Kecamatan Tanggulangin, dan Desa Wunut, Kecamatan Porong, gagal panen akibat terkena luapan Sungai Ketapang awal pekan ini. (MKN/APA/ONI/ENY/HEN/WIE/A05) Post Date : 09 Februari 2008 |