PURWAKARTA, (PR).- Asmita (72) dan Endang Kamid (48), warga RT 01 RW1, Kampung Baru, Kelurahan Nagri Tengah, Kab. Purwakarta, tewas akibat muntaber, Sabtu (4/7) malam. Selain itu, tiga anggota keluarga lainnya yaitu Sopiah (32), Ahmad Hasanudin (28), dan Irfan (9) mengalami hal yang sama, namun sembuh setelah mendapatkan pengobatan.
Lurah Nagri Tengah Ilyas Hasanudin, S.T.P. kepada "PR", Minggu (5/7), mengakui satu keluarga itu terkena muntaber diduga akibat sanitasi air yang berada di daerah tersebut kurang bersih.
"Memang di rumah almarhum Asmita itu tidak memiliki septic tank yaitu tempat pembuangan kotoran, tetapi kotoran langsung dibuang ke selokan. Sementara, sumber air minum diperoleh dekat selokan tersebut," ujarnya.
Ia menjelaskan, muntaber yang menyerang keluarga Asmita itu terjadi sejak satu minggu yang lalu. Saat itu, tiba-tiba satu keluarga terserang muntaber dengan gejala sering buang air besar dan muntah-muntah.
Korban, Asmita (72), bahkan sempat dirawat di rumah sakit Efarina Etaham. Almarhum Asmita pulang dari rumah sakit pada Jumat (3/7). Namun pada malam harinya, korban meninggal dunia. "Kata pihak keluarga saat pulang pun kondisi almarhum sudah repot," katanya.
Beberapa jam kemudian, menurut Ilyas, anak korban, Endang Kamid yang juga dirawat di Rumah Sakit Efarina Etaham, akhirnya meninggal. "Endang meninggal pada Sabtu (5/7) dini hari sekitar pukul 12.30 WIB," ujarnya.
Ilyas mengakui sanitasi di area sekitar rumah korban sangat buruk. Saat ini sebanyak kurang lebih 27 kepala keluarga (KK) di RT 01, perlu mendapat perhatian dalam masalah penanganan air bersih.
Terkait hal itu, Ilyas mengatakan pihaknya akan memprioritaskan bantuan dari pemerintah seperti PNPM Mandiri untuk pembuatan MCK bagi warga RT 01 Kampung Baru tersebut. Selain itu, pihaknya mengharapkan kepada pemerintah daerah, khususnya Dinas Kesehatan (Dinkes), untuk mengadakan penelitian mengenai penyebab timbulnya muntaber di dalam satu keluarga tersebut.
Berkaitan dengan masalah tersebut, Kepala Seksi Penanggulangan Penyakit Dinas Kesehatan Purwakarta, dr. Agung Darwis saat dihubungi mengatakan untuk memastikan penyebab muntaber tersebut, dinkes akan melakukan penelitian terutama terhadap air yang digunakan oleh warga setempat.
"Apakah penyebab diare di Kampung Baru itu karena air atau hal lain. Ini yang perlu dilakukan penelitian. Yang jelas, besok hari (hari ini-red.) Dinas Kesehatan Purwakarta akan meneliti ke Kampung Baru," ujar Dr. Darwis. (A-86)
Post Date : 06 Juli 2009
|