MADIUN - Krisis air bersih mulai melanda wilayah Kabupaten Madiun. Salah satunya di Dusun Karangsemi, Desa Karangrejo, tepatnya di RT 24 RW 3. Warga yang biasanya mengambil air di tandon yang disediakan PDAM, sejak beberapa pekan terakhir kelimpungan. Pasalnya, fasilitas bantuan tahun 2008 lalu itu airnya sering macet.
''Kadang tiga sampai empat hari airnya tidak keluar. Padahal, tandon itu merupakan tumpuan warga sini yang berjumlah 23 KK,'' jelas Sumarmo, salah seorang warga yang juga ketua RT setempat kepada wartawan koran ini, kemarin (9/8).
Kesulitan air bersih juga dirasakan Katirah, warga lainnya. Menurutnya, akibat macetnya tandon air PDAM, ia harus mencarinya ke tandon milik Pemkab Madiun yang berjarak sekitar 2 kilometer dari rumahnya. ''Jika tidak keluar air, kami ganti mencari di tandon Karangsemi,'' jelasnya. ''Air dari tandon khusus untuk keperluan masak dan minum. Sedangkan untuk mandi dan cuci pakaian, kami melakukannya di sungai,'' imbuhnya.
Dikatakan, di dekat rumahnya juga ada blumbang (kolam air) yang hingga kini masih aktif dimanfaatkan warga. Seperti untuk mencuci piring, minum hewan ternak. Namun, dalam kondisi kelangkaan air, kadang juga dikonsumi untuk keperluan memasak dan minum. ''Lihat saja warnanya memang keruh. Tapi jika terpaksa sudah sulit air ya kami gunakan air ini. Tahun lalu kami terpaksa mengonsumsinya,'' paparnya sambil menunjukkan blumbang yang airnya berwarna coklat.
Slamet, warga lainnya mengatakan, krisis air di kampungnya itu sudah dirasakan sejak belasan tahun silam. Namun, tiga tahun terakhir ini kondisinya semakin parah. Pada 1992, kata dia, ada jaringan air PAM yang masuk. Tapi, di 1995 sudah tidak berfungsi lagi dan airnya tidak keluar. ''Itu keran dan pompanya masih utuh di depan rumah. Airnya sudah lama tidak keluar. Tidak tahu kenapa kok sudah tidak keluar airnya,'' tukasnya.
Kepala PDAM Kabupaten Madiun Subyantoro saat dikonfirmasi Radar Madiun belum bisa memberikan pernyataan. ''Saya masih di Surabaya mengikuti rapat pleno. Belum bisa memberikan informasi. Nanti kalau balik ke Madiun baru saya jawab,'' ujarnya saat dihubungi via ponsel kemarin.
Sementara itu, krisis air bersih yang mulai melanda sejumlah desa di Kabupaten Madiun seperti Nampu, Karangrejo mengundang keprihatinan Tomo Budiharsojo, ketua DPRD setempat. Dia menegaskan, pemkab melalui PDAM harus segara mengatasi persoalan itu. ''Pemkab Madiun sudah melakukan penyertaan modal untuk melunasi hutang PDAM. Maka, sebagai timbal balik, PDAM harus lebih bisa meningkatkan pelayanan. Salah satunya melakukan antisipasi krisis air bersih di sejumlah desa,'' paparnya.
''PDAM sudah memiliki truk tangki air untuk memasok air bersih di sejumlah desa yang kekurangan. Secepatnya harus dioperasikan tangki itu. Pemkab Madiun harus segera koordinasikan dulu dengan PDAM,'' jelasnya. (ota/isd)
Post Date : 10 Agustus 2009
|