|
Padang, Kompas - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta gubernur, bupati/wali kota, dan camat untuk mengecek SD dan SMP apakah ada keranjang sampah di setiap kelas atau ada kamar kecil dan kamar mandi di sekolah tersebut. Hal ini penting sebagai upaya kita untuk meningkatkan kesadaran dan disiplin nasional, yang bisa kita mulai dari keranjang sampah di sekolah-sekolah, kata Presiden menjawab pertanyaan peserta dialog dari kalangan ninik-mamak asal Kabupaten 50 Kota di Padang, Kamis (25/8). Dialog yang dipandu Gubernur Sumatera Barat Gamawan Fauzi, seusai peresmian Bandara Internasional Minangkabau, diikuti 1.200 dari kalangan bupati/wali kota, camat, lurah, dan wali nagari se-Sumatera Barat guna mendapatkan masukan dan arahan dari Presiden. Saya titip, saya minta kapan-kapan saja, Pak Gubernur, Pak Bupati, Pak Wali Kota, Pak Camat. Tolong lihat SD kita, lihat SMP kita, ada ndak keranjang sampah. Kalau sampai saya datang tak ada keranjang sampah satu pun, berarti kita tidak menghormati kebersihan, ujarnya. Menurut Yudhoyono, kalau kita punya anak SD selama 6 tahun dan SMP selama tiga tahun, maka total 9 tahun mereka akan membiasakan diri untuk sadar dengan kebersihan, sadar untuk disiplin dalam segala hal. Selama sembilan tahun mereka, subyek didik, akan membuang sampah di keranjang sampah. Sembilan tahun ia lakukan, mesti ia mencintai kebersihan dan tidak buang sampah seenaknya. Sembilan tahun ia buang air kecil, bersih, tidak bau, ada airnya, maka ada dalam sikapnya, perilakunya, kebiasaannya untuk bersih nanti. Mereka antre, berarti ada budaya tertib, tidak semrawut, kata Presiden. (nal) Post Date : 26 Agustus 2005 |