Muka Air Naik, Sungai Batanghari Siaga I

Sumber:Kompas - 31 Maret 2010
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

Jambi, Kompas - Tinggi muka air Sungai Batanghari di Kota Jambi telah mencapai 13,94 meter, yang berarti masuk status siaga I. Luapan air sungai itu mengakibatkan sebagian wilayah Kota Jambi dan Kabupaten Muaro Jambi terkena banjir.

Berdasarkan pantauan di pos pengamatan Tanggo Rajo, Kecamatan Pasar, Kota Jambi, Selasa (30/3), tinggi muka air (TMA) Sungai Batanghari telah mencapai 13,94 meter. Ketinggian tersebut di atas batas normal 13,78 meter.

Menurut anggota Posko Penanggulangan Banjir Provinsi Jambi, Sugeng Haryanto, air naik signifikan sejak tiga hari terakhir. Peningkatan tinggi muka air diperkirakan akibat hujan lebat yang terjadi di wilayah hulu sungai.

Sebagaimana diketahui, banjir dalam dua pekan terakhir terjadi di Kabupaten Kerinci, Bungo, dan Sarolangun yang merupakan wilayah hulu Sungai Batanghari. Banjir juga terjadi pekan lalu di Kabupaten Batanghari. ”Kota Jambi sudah status siaga I untuk Sungai Batanghari,” ujar Sugeng.

Ia menjelaskan, tim penanggulangan banjir saat ini terus memantau TMA pada sungai-sungai di wilayah hulu. Apabila terus terjadi kenaikan permukaan air secara signifikan di hulu, harus diwaspadai sebab kemungkinan akan bencana serupa terjadi ke wilayah hilir.

Sugeng mengingatkan masyarakat agar selalu waspada terhadap kemungkinan banjir terjadi secara meluas. Pasalnya, curah hujan di wilayah hulu masih cukup tinggi.

Sementara itu, kondisi di wilayah pesisir Jambi berpotensi menyebabkan air laut pasang. ”Kalau air pasang di wilayah hilir, muka air Sungai Batanghari di Kota Jambi bakal terus naik. Ini juga dapat memicu peningkatan volume genangan air,” jelasnya.

Semua kawasan

Selasa kemarin, banjir terjadi pada hampir semua kawasan permukiman di sepanjang Sungai Batanghari. Di Kota Jambi, banjir terjadi di Kecamatan Pelayangan, Olak Kemang, Kasang Jaya, dan Telanaipura. Adapun di Kabupaten Muaro Jambi, luapan air sungai membanjiri permukiman di Kecamatan Muara Kumpeh dan Kumpeh Ulu.

Di Desa Muara Kumpeh, Kecamatan Muara Kumpeh, Kabupaten Muaro Jambi, banjir terjadi sejak sebulan lalu. Air sempat surut. Akan tetapi, tiga hari terakhir, menurut Yadi, warga setempat, air kembali naik. Warga setempat harus menggunakan perahu dari tepi jalan menuju rumah masing-masing. Jasa penyewaan perahu oleh warga setempat menjadi ramai di depan permukiman tersebut.

Masih tinggi


Supervisor Prakiraan Cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Provinsi Jambi Kurnianingsih mengatakan, sebagian wilayah Jambi masih akan mengalami puncak musim hujan pada pekan ini. Curah hujan tinggi, khususnya di Kota Jambi, Kabupaten Batanghari, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, dan Kabupaten Sarolangun. ”Curah hujan berkisar 151 hingga 200 milimeter,” ujarnya.

Untuk Kota Jambi, masa transisi baru akan dimulai sekitar pekan depan. Meski masuk masa transisi, curah hujan masih akan tetap tinggi.

Pada sebagian wilayah lainnya, seperti di Kabupaten Kerinci, Bungo, Merangin, dan Tebo, puncak musim hujan baru akan berlangsung pada bulan April.

Kurnianingsih mengimbau warga Jambi untuk mewaspadai kemungkinan terjadinya angin kencang yang berpotensi terjadi pada sore dan malam hari, khususnya jika didahului dengan cuaca panas selama dua hingga tiga hari.

”Kecepatan angin berpotensi mencapai 15 knot. Kondisi itu di atas normal yang hanya berkisar 5 hingga 10 knot,” ujar Kurniangsih. (ITA)



Post Date : 31 Maret 2010