|
MUARAENIM(SINDO) – Tingginya curah hujan yang mengguyur selama 15 jam lebih pada Minggu (21/12) kemarin membuat sejumlah kecamatan di Kabupaten Muaraenim terendam banjir. Berdasarkan pantauan SINDO di lapangan, hampir seluruh daerah Muaraenim terendam air. Masyarakat memanfaatkan luapan air sungai tersebut untuk mencari ikan dengan cara memancing, menjaring, ataupun menjala. Safei, 45, warga Jalan Tungkal Ulu, Kelurahan Pasar II, Kecamatan Kota Muaraenim, Kabupaten Muaraenim, mengatakan,genangan air yang membuat rumahnya terendam setinggi lutut orang dewasa ini akibat hujan deras yang terjadi semalaman. “Semalam itu (malam Minggu) hujan sekitar pukul 18.00 WIB dan baru berhenti pagi ini sekitar pukul 10.00 WIB.Akibat hujan deras semalaman, rumah kami satusatunya terendam air,” ujar Safei yang bekerja sebagai perajin besi dan memiliki enam orang anak ini. Dia menambahkan, genangan air mulai masuk ke rumah sekitar pukul 09.00 WIB kemarin pagi. Meskipun dia sempat menyelamatkan barang- barang yang ada, tetap saja sebagian barang ada yang tidak terangkut karena tidak bisa dibawa keluar rumah. Hujan deras tersebut juga sempat merobohkan tiang listrik karena tertimpa pohon tumbang. Akibatnya, Kota Muaraenim sempat mati lampu mulai pukul 06.00 WIB hingga pukul 10.00 WIB. Di Kota Muaraenim, ketinggian air telah mencapai 50–70 cm dan merendam ratusan rumah penduduk. Air mulai masuk rumah penduduk sekitar pukul 23.30 WIB. Banjir disebabkan meluapnya air Sungai Enim, Sungai Lematang, dari anak Sungai Air Lintang, Sungai Air Lawai, serta Sungai Aur. Banjir serupa juga terjadi di Desa Muara Gula Baru,Tanjung Raman,Ujan Mas,Kecamatan Ujan Mas, dengan ketinggian air berkisar 50–100 cm. Para warga yang terkena banjir kebanyakan tinggal di pinggiran Sungai Lematang. Banjir disebabkan luapan sungai yang membuat warga terpaksamengungsike daerah yang lebih tinggi,bahkan ada yang mengungsi ke masjid. Banjir juga terjadi di Desa Gunung Megang Dalam,Kecamatan Gunung Megang, dan beberapa desa di Kecamatan Rambang Dangku. Banjir terjadi akibat meluapnya debit air Sungai Lematang sehingga merendam ratusan rumah penduduk yang tinggal di pinggiran sungai. Kemudian, banjir serupa terjadi di beberapa lokasi di Kecamatan Talang Ubi akibat meluapnya debit air Sungai Beracung yang merendam puluhan rumah penduduk. Selain puluhan rumah, air merendam beberapa sekolah di Muaraenim,seperti SDN 1 Desa Kepur,Kecamatan Kota Muaraenim. Salah satu orang tua murid,Nurhayati,37,menjelaskan, hujan yang turun sejak dua hari lalu memang menggenangi hampir sebagian sekolah tersebut. “Untungnya, sejak satu pekan kemarin, kegiatan belajar-mengajar di sekolah diliburkan karena telah melaksanakan ujian semester. Jadi,murid-murid memang belum waktunya masuk sekolah,“ kata dia. Ditemui seusai melakukan tinjauan langsung di beberapa desa di Kecamatan Ujan Mas, Camat Ujan Mas Zulkarnain didampingi Kaur Pemerintahan Desa Pinang Belarik Zul Irwan menyatakan segera mendirikan posko guna menampung masyarakat yang rumahnya terendam air.“Secepatnya akan kami dirikan posko tersebut. Selain itu, kami mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas sehari-hari,”ucap dia. Ruas Jalinteng Longsor Guyuran hujan juga membuat Jalan Lintas Tengah (Jalinteng) Sumatera, Muaraenim– Baturaja, tepatnya di Desa Karang Raja,Kecamatan Kota Muaraenim, sempat terputus. Melihat kondisi tersebut, Bupati Muaraenim Kalamudin Djinab turun langsung melihat situasi jalan dengan didampingi Sekda Muaraenim Wahab Maharis dan Asisten III Pemkab Muaraenim Syahrul Ibrahim Kalamudin mengatakan, untuk menangani masalah banjir,pihaknya telah memerintahkan masing-masing camat guna membentuk tim penanggulangan banjir. “Tim nanti melakukan pendataan guna memberi bantuan kepada masyarakat yang terkena banjir,”tuturnya. (andhiko tungga alam) Post Date : 22 Desember 2008 |