|
JAKARTA (Media): Permukiman warga Muara Baru, Jakarta Utara, kembali tergenang banjir karena air laut pasang (rob). Banjir menggenangi permukiman hingga sejauh 400 meter dari tanggul dengan ketinggian air sekitar 30 cm. Ketinggian air itu lebih rendah jika dibandingkan dengan banjir pada September hingga Desember 2007. Saat itu tinggi air mencapai 1 meter. Menurut Ketua RW 17 Sarmuni, kemarin, ketinggian genangan lebih rendah setelah pemasangan tanggul sepanjang 20 meter di area dermaga PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II. Di sana warga membangun tanggul setinggi 1 meter dari tumpukan karung pasir. Permukiman warga tetap tergenang karena pembangunan tanggul belum menyeluruh. Di sekitar Pelabuhan Samudra Nizam Zahman masih terdapat tanggul yang jebol. ''Banjir sekarang ini masuk dari pelabuhan itu,'' kata Sarmuni. Ancaman rob kali ini telah diperkirakan warga. Menurut Kepala Humas RW 17 Dulhadi, petugas Kelurahan Penjaringan telah mengedarkan surat tentang prakiraan terjadi rob dari 19 hingga 24 Januari 2008. Informasi itu telah disosialisasikan kepada warga di 6 RT di lingkungan RW 17 yang sering menjadi sasaran rob. Dari 22 RT di RW 17, terdapat 6 RT yang terkena rob, yakni RT 7, 15, 16, 17, 18, dan 19. Meski telah mengantisipasi, sebagian warga Muara Baru tetap tidak bekerja. Khususnya pedagang keliling karena sulitnya melewati genangan air. Salah seorang pedagang ketoprak, Agus, menjelaskan gerobaknya tidak bisa melintas di Jl Muara Baru Raya sehingga memutuskan menganggur sampai air surut. Aminah yang bekerja sebagai penjual es juga terpaksa diam di rumah. Dagangannya tidak laku karena anak-anak yang menjadi konsumen lebih memilih tinggal di rumah.(Mhk/J-1) Post Date : 24 Januari 2008 |