|
Jakarta, Kompas - Usai empat kegiatan besar yang digelar pada Minggu (1/6), Taman Monas berubah menjadi lautan sampah. Sampah tersebar di berbagai lokasi dan sebagian lainnya menumpuk di banyak sudut Monas. Kegiatan yang paling pagi digelar adalah lomba lari 10 kilometer dalam rangka Enjoy Jakarta yang diikuti ribuan orang. Kegiatan itu diikuti dengan makan mi instan bersama yang digelar Indofood. Sekitar 37.000 orang ikut dalam acara makan mie bersama. Setelah itu, PDI-P menggelar jalan santai mengelilingi Monas dan diikuti dengan orasi dari Megawati. Acara itu diikuti sekitar 160.000 orang. Pengumpulan massa dalam jumlah besar juga diikuti oleh Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Sebagian massa HTI dan beberapa organisasi masyarakat Islam berkumpul di Monas. Sebagian besar sampah itu adalah bekas bungkus atau kotak makanan dan minuman dari peserta. Tidak cukup tersebarnya tempat sampah membuat sampah-sampah itu tersebar dan tidak terkonsentrasi. Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Eko Bharuna mengatakan, sampah itu dibiarkan sejak pagi sampai sore dan baru dibersihkan di malam hari. Jumlah sampah yang mengotori Monas mencapai 100 meter kubik sampai 200 meter kubik. ”Lebih baik kami biarkan dulu dan baru dibersihkan sampai semua acara selesai. Kami bekerja sama dengan panitia acara untuk mengumpulkan sampah mereka, tetapi kami tetap menurunkan para penyapu,” kata Eko. Jumlah penyapu yang diturunkan dinas kebersihan mencapai 60 orang dan 100 penyapu lain disiagakan. Para petugas kebersihan itu juga dibantu dengan 20 truk pengangkut untuk membuang semua sampah. Sementara itu, Taman Monas hanya mengalami kerusakan kecil, terutama pada rumput-rumput yang rusak akibat diinjak-injak. (ECA) Post Date : 02 Juni 2008 |