|
MOJOKERTO (SINDO) – Ancaman musibah banjir di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur terbukti.Kemarin banjir menerjang lima kecamatan sehingga merendam ratusan rumah. Lima kecamatan yang diterjang itu yakni Puri, Sooko, Mojoanyar, Bangsal, dan Pungging. Banjir terjadi lantaran hujan deras yang mengguyur wilayah selatan selama hampir tiga jam, Kamis (11/12) malam. Beberapa sungai yang melintas di lima kecamatan itu tidak kuat menahan tumpahan air. Sekitar pukul 21.00,banjir mulai terjadi di dua desa di Kecamatan Sooko, yakni Sambiroto dan Modongan.Di dua desa ini, ratusan rumah warga tergenang air setinggi sekitar 50 cm.Warga yang sudah menyangka banjir akan menerjang desanya itu, tampak sibuk menghalau air yang terus meninggi. Banjir juga sempat melumpuhkan jalur alternatif Sooko–Curah Malang, Kabupaten Jombang. Para pengendara kendaraan roda dua harus berputar balik lantaran kondisi air yang tidak kunjung surut hingga tengah malam. Banjir di dua desa ini dipicu meluapnya Sungai Brangkal, yang tidak kuat menampung air dari beberapa kecamatan di wilayah dataran tinggi. Banjir juga terjadi di lima desa di Kecamatan Puri, yakni Balongmojo, Medali, Sugihan, Genengan,dan Unggahan. Di kecamatan ini,banjir terparah terjadi di Desa Unggahan. Ratusan rumah yang berada di pinggiran sungai terendam air hingga setinggi sekitar 30 cm. Beberapa warga membuka paksa pintu air Sungai Cemporat, yang memicu terjadinya banjir. ”Sungai Cemporat tidak mampu menahan air. Beberapa bibir sungai memuntahkan air hingga masuk rumah warga yang berada di pinggir sungai,” terang Sujono, salah satu warga setempat. Dari lima kecamatan yang diterjang banjir, kondisi terparah terjadi di dua desa di Kecamatan Mojoanyar. Sekitar 400 rumah warga Dusun Grogol Gede, Desa Gebang Malang terendam air hingga setinggi lutut orang dewasa. Kondisi serupa juga terjadi di Dusun Wonoayu, Desa Kepuh Anyar. Sekitar 200 rumah warga juga terendam air hingga setinggi lutut. Banjir yang datang tengah malam itu membuat warga panik. Apalagi,kondisi Sungai Sadar yang melintas di dua desa ini kondisinya memprihatinkan. Wakil Bupati Mojokerto Wahyudi Iswanto mengatakan, banjir terjadi dipicu curah hujan yang tinggi,baik di wilayah dataran tinggi maupun di wilayah yang berdekatan dengan Kota Mojokerto. Dia mengaku sudah berupaya membantu para korban banjir melalui Kantor Kesejahteraan Sosial Kabupaten Mojokerto. ”Khusus di desa yang paling parah,yakni di Desa Gebang Malang, Kecamatan Mojoanyar, kita mengerahkan armada untuk mengevakuasi eceng gondok dan membenahi tanggul yang jebol,”kata Wakyudi. Jauh hari sebelum datangnya banjir, pihaknya sudah mengantisipasi dengan mengirim karung ke wilayah kecamatan yang rawan banjir. Jika banjir datang kata dia, masyarakat bisa langsung memanfaatkannya. (tritus julan) Post Date : 13 Desember 2008 |