Miliki Standar Global Pengelolaan Air

Sumber:Jurnal Nasional - 24 April 2012
Kategori:Air Minum
Indonesia dinilai sudah saatnya memiliki standar pengelolaan air yang berlaku secara global alias berstandar internasional. Hal tersebut penting untuk menjadi panduan bagi masyarakat, perusahaan, dan berbagai pihak yang memiliki kepentingan terhadap air.
 
Demikian benang merah yang muncul dalam seminar sehari tentang air "Menjelang Konferensi PBB Rio+20" yang digelar oleh Indonesia Global Compact Network (IGCN) bersama Asia Pulp & Paper (APP) dan Universitas Bina Nusantara di Jakarta, Senin (23/4). Konferensi PPB Rio+20 sendiri akan berlangsung pada Juni nanti.
 
Asisten Deputi Urusan Pengendalian Ekosistem Perairan Darat, Kementerian Lingkungan Hidup Hermono Sigit dalam sambutannya mengatakan, upaya meningkatkan kesadaran dunia internasional terhadap pentingnya konservasi air merupakan hal yang sangat penting.
 
"Dan konferensi Rio+20 merupakan salah satu pertemuan puncak terpenting mengenai pembangunan berkelanjutan belakangan ini," ujarnya.
 
Presiden IGCN YW Junardy mengaku bangga memperoleh kesempatan untuk menyelenggarakan salah satu sesi di Rio+20 yang mengangkat tema unik dengan judul "Kerja Sama Multisektor untuk Mengatasi Permasalahan Air".
 
"Masalah kelangkaan air telah menjadi isu yang mendesak dan membutuhkan komitmen dari seluruh sektor. Kini, saatnya untuk bertindak," kata Junardy.
 
Managing Director Corporate Affairs & Communications APP Hendra Gunawan mengatakan, pihaknya saat ini tengah melaksanakan berbagai program konservasi air untuk mempertahankan keberlanjutan air dalam kegiatan operasional sehari-hari sesuai dengan prinsip-prinsip CEO Water Mandate.
 
"Namun demikian, kami juga berharap untuk memiliki standar global yang akan dijadikan panduan untuk membantu kami memastikan bahwa langkah-langkah pengawasan penggunaan air yang bertanggung jawab dapat diterapkan," ujar Hendra.
 
Menurut dia, di Konferensi Rio+20 Juni nanti, APP akan menyampaikan inisiatif dalam upaya konservasi air yang selama ini telah dijalankan sebagai bagian dari strategi keberlanjutan perusahaan yang tergabung di dalamnya.
 
"Termasuk penilaian terhadap penggunaan air (water footprint) di seluruh pabrik, proyek pengadaan air bersih berbasis komunitas di Taman Nasional Ujung Kulon dan sistem penjernihan air berbasis komunitas di cagar biosfer Giam Siak Kecil - Bukit Batu," ujarnya. Friederich Batari


Post Date : 24 April 2012