Aneka macam sampah selalu jadi masalah di sungai setiap kali memasuki musim penghujan. Sungai jadi tersumbat, lalu membuat banjir di wilayah sekitar. Untuk mengatasi problem limbah yang mengotori sungai, Pusat Penelitian Ilmu dan Teknologi (Puspitek) berhasil membuat mesin penjaring sampah sungai otomatis dan terintegrasi. Semuanya asli buatan dalam negeri, kecuali rantai penggeraknya yang diimpor dari Jepang.
Alat ini bekerja menggunakan sistem ban berjalan. Ada beberapa komponen utamanya. Ada rangkaian pengumpul sampah apung yang dilengkapi papan-papan pengarah. Panjangnya disesuaikan dengan lebar sungai. Pengumpul sampah apung itu dihubungkan dengan tower rangkaian garu yang sanggup menggaruk sampah secara otomatis sebanyak 1 ton per menit. Juga ada rangkaian ban berjalan, alat pres, dan kontainer sampah.
Cara kerjanya serba otomatis. Rangkaian pengumpul menggiring sampah ke mulut tower garu yang memiliki 13 lengan, dengan 20 mata garu pada setiap lengan. Sampah yang terangkat dibawa oleh ban berjalan ke tepi sungai dan masuk ke mesin pres untuk dikeringkan sekaligus dipadatkan. Dari situ, ban berjalan langsung memuat sampah padat-kering itu ke kontainer sampah.
Kelebihan alat ini, sampah basah dari sungai sudah kering ketika dibawa ke tempat pembuangan sampah akhir. Lebih jauh lagi, peralatan ini dilengkapi dengan sistem hemat listrik serta sensor pengukur kualitas dan tinggi permukaan air.
Pencipta: Tim Ahli Puspitek dan Pusat Teknologi Lingkungan BPPT Mulai Dikembangkan: Tahun 2008
Post Date : 19 Agustus 2009
|