[BANDUNG] Operator Perusahaan Air Minum (PAM) Jaya wilayah bagian utara dan bagian pusat Jakarta , PT Aetra Air Jakarta mengakui pelayanan terhadap pelanggan hingga saat ini masih kurang maksimal. Kekurangan itu seperti pada pencatatan meteran air oleh petugas di lapangan.
"Dari waktu ke waktu, kami terus berusaha untuk meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat. Pencatatan meteran air yang selama ini masih dikeluhkan sejumlah pelanggan seperti mencatat meteran asal 'main tembak' terus diperbaiki. Makanya, saat ini seluruh karyawan telah dilatih bagaimana cara pembacaan meteran lebih akurat," ujar President Direktur PT Aetra Air Jakarta, Syahril Japarin di Bandung, Jawa Barat, baru-baru ini.
Syahril mengatakan, jumlah konsumen yang mengeluh akibat kekurangakuratan pencatatan meteran lebih dominan dibanding keluhan lainnya.
"Jadi, pelanggan sudah bisa langsung komplain di tempat kalau petugas salah melakukan pencatatan. Pelanggan yang merasa dirugikan akibat kesalahan pencatatan juga dapat mengajukan komplain ke pengaduan pelangan," katanya.
Di Kemayoran, Ratih Dewi (65), pelanggan Aerta No 6012-5691 mendapat tagihan hingga puluhan ribu rupiah. Belakangan diketahui, data pemakaian tercatat 21 m3, padahal angka di meteran air masih 12 m3. Meskipun sudah bolak-balik menyampaikan keluhan pencatat meteran yang asal-asalan, tanggapan dari kantor Aetra tidak kunjung datang.
"Saya keberatan untuk membayar tagihan air yang sangat besar akibat kesalahan pencatatan meteran. Tidak mungkin saya membayar tagihan air yang tidak digunakan," keluh Murni (45), salah satu pelanggan air minum di Sunter, Jakarta Utara. [H-14]
Post Date : 27 Juli 2009
|