|
WONOSARI(KR)- Kendati hujan sudah turun beberapa hari terakhir ini, tetapi Pemkab Gunungkidul masih terus memasok air ke wilayah kering. Volumenya masih tetap 70 rit tiap hari. Evaluasi dampak curah hujan terhadap ketersediaan warga daerah kekeringan baru dilakukan Sabtu (22/10) kemarin. Setelah evaluasi, Satuan Pelaksana (Satlak) Penanggulangan Kekeringan akan menentukan sikap, jelas Sekretaris Satlak Pemkab Gunungkidul Ketut Santosa SE menjawab pertanyaan KR, di kantornya, Jumat (21/10). Pertemuan dengan semua camat ini untuk memastikan kondisi masing-masing wilayah. Jika semua camat tetap meminta dropping jalan terus, tetap akan dilakukan pengiriman. Tetapi sebaliknya, jika dipandang sudah cukup air, tentu segera akan dihentikan, tambahnya. Yang pasti, pemerintah masih terus siaga untuk membantu kesulitan air bagi warga kurang mampu di wilayah kekeringan. Dari pantuan KR, beberapa kecamatan memang belum cukup air. Hujan yang mengguyur beberapa hari, ternyata belum banyak menambah ketersediaan air bersih, sebab baru dapat mengisi sekitar setengah meter bak penampungan air. Bahkan, menurut warga, air yang masuk dalam bak belum layak konsumsi, karena airnya masih keruh bercampur kotoran bak dan pecahan genteng. Sehingga masih memerlukan bantuan air, ungkap seorang warga. Tak hanya di wilayah kekeringan yang masih kesulitan air. Wilayah tengah dan utara juga masih kesulitan. Sumur-sumur gali justru pada puncak kekeringan. Bahkan, banyak warga pemilik sumur gali yang memperdalam sumurnya. Ini rezeki bagi tukang sumur, ongkos tiap meter mencapai sekitar Rp 150 ribu. (Ewi)-e. Post Date : 23 Oktober 2005 |