|
SLEMAN (KR) - Sejumlah sumur gali milik warga Bokoharjo Prambanan ditengarai tercemar zat Sianida. Meski begitu belum ada laporan penduduk yang terganggu kesehatannya setelah mengkonsumsi air sumur tersebut. Saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Kamis (15/9), Kepala Dinas Kesehatan Sleman dr Sunartono MKes membenarkan tercemarnya sejumlah sumur warga Prambanan tersebut. Hanya saja menurutnya, zat Sianida yang terkandung dalam air sumur itu masih di bawah ambang batas. "Memang ada laporan dari warga yang menyebutkan bahwa air sumurnya diduga tercemar Sianida. Terkait dengan laporan tersebut, Dinas Kesehatan bersama Kantor Pengendali Dampak Lingkungan (KPDL) Sleman langsung melakukan pengecekan di sana," ujarnya. Pada pengecekan di Dusun Jobohan Bokoharjo, dari sampel air 12 sumur gali milik warga memang ditemukan adanya kandungan zat Sianida. Dari 12 sumur tersebut, sebanyak 7 sumur airnya mengandung Sianida, sedang 5 sumur lainnya tidak ditemukan. Ketika dilakukan pengecekan di dusun dekatnya, yakni Dusun Pelemrejo, menurut Sunartono, ternyata juga ditemukan sumur yang airnya mengandung Sianida. Dari 9 sumur yang diambil sebagai sampel, diketahui 5 sumur positif mengandung Sianida dan 4 sumur lainnya negatif. "Terhadap air sumur yang mengandung Sianida, kami sudah melakukan penelitian kadarnya. Ternyata kandungan Sianida dari air sumur-sumur tersebut masih di bawah ambang batas, yakni hanya 0,001 miligram perliternya. Angka ini masih jauh di bawah ambang batas yang direkomendasikan Menteri Kesehatan yakni 0,07 miligram perliter dan di bawah rekomendasi Gubernur DIY sebesar 0,05 miligram perliter," papar Sunartono. Dengan demikian, air sumur tersebut masih bisa dikonsumsi warga. Terlebih zat Sianida mudah terurai sehingga tidak membahayakan kesehatan manusia. Meski begitu, Dinas Kesehatan Sleman terus melakukan pemantauan kesehatan warga Bokoharjo. Dan sampai saat ini belum ada warga yang mengeluhkan kondisi kesehatannya akibat mengkonsumsi air sumur yang ditengarai mengandung Sianida tersebut. Disinggung penyebab tercemarnya air sumur warga, Sunartono tidak bersedia memberikan penjelasan. Sebab instansinya hanya mengurusi kesehatan saja, sedang soal penyebab pencemaran berada di ranah instansi lain. "Saya tidak tahu persis bagaimana air sumur warga itu bisa ada kandungan Sianidanya. Hanya biasanya hal itu karena terkena pencemaran oleh limbah yang saya sendiri tidak tahu penyebabnya," tambah Sunartono. (Has)-f Post Date : 16 September 2005 |