Mesin Sampah Mulai Dioperasionalkan di Pasar Kendal

Sumber:Suara Merdeka - 30 Januari 2009
Kategori:Sampah Luar Jakarta

KENDAL- Sebuah mesin pengolah sampah organik, sejak Selasa (27/1) dioperasionalkan di Pasar Kendal. Mesin yang memiliki kapasitas mengolah sampah organik mencapai 1-2 ton per hari itu, diharapkan mampu membantu untuk menciptakan kebersihan di lingkungan pasar tradisional tersebut, serta membangun ketahanan nasional berbasis pertanian organik.

’’Sebab setelah diproses mesin pengolah tersebut, limbah sampah organik pasar akan menjadi produk pupuk ramah lingkungan. Pupuk kompos ini dapat dimanfaatkan untuk pemupukan lahan persawahan atau pertanian bagi petani,’’ papar Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Pemkab Kendal Ir Indar Wimbono di sela-sela pengoperasian mesin pengolah sampah, kemarin.
Bukan tidak mungkin, imbuh dia, kalau program tersebut sudah berjalan baik, maka sampah organik produksi rumah tangga dan pasar tradisional memiliki nilai jual yang lumayan.

’’Sejumlah daerah lain telah menerapkan pengolahan sampah dengan sistem tersebut, seperti Sragen, Grobogan, dan Bantul. Bahkan, karena prospek usahanya bagus, di Grobogan saat ini telah berdiri dua perusahaan pengolah sampah milik swasta. Di Bantul karena bahan baku sampah organik tidak tercukupi dari daerah terkait, maka harus mengambil sampah dari daerah Yogyakarta.’’

Wimbono menjelaskan, untuk daerah Kendal sejauh ini baru sebatas tahapan pelatihan pengolahan sampah menggunakan mesin. Untuk mengoperasikan mesin tersebut, dibutuhkan lima tenaga operator yang bertugas memilah sampah nonorganik (berbahan plastik, kertas, dan produk yang tak bisa diurai lainnya) dan sampah organik (daun-daunan, sisa-sisa sayuran dan makanan). Operator juga bekerja memasukkan sampah ke mesin pengolah.

Memilah Sampah

Usai diproses, sampah organik hasil olahan kemudian diangin-anginkan selama beberapa waktu, kemudian dicampur bahan untuk mempercepat proses menjadi kompos. ’’Pelatihan dilaksanakan sejak Selasa (27/1) - Selasa (10/2) mendatang. Mesin pengolah sampah ini merupakan bantuan hibah dari sebuah perusahaan di bidang perbankan di Kendal. Pihak perusahaan juga membantu tenaga pelatihan.’’Lebih lanjut dia mengemukakan, produksi sampah dari Pasar Kendal setiap bulannya mencapai sekitar 100 ton.

’’Pekerjaan pengolahan sampah akan semakin ringan, jika masyarakat sadar dan berkomitmen memilah sampah organik dan nonorganik, sebelum membuangnya. Untuk mendukung program ini, pemkab telah menyediakan tong-tong untuk membuang sampah organik dan nonorganik.’’

Apabila program pengolahan sampah berhasil seperti yang diharapkan, Pemkab Kendal berancang-ancang untuk mengoperasionalkan mesih pengolah di tempat pembuangan akhir (TPA) di Magangan, Desa Jatirejo, Kecamatan Ngampel. ’’Mesin pengolah sampah di TPA tersebut memiliki kapasitas lebih besar. Mesin sudah ada dan siap dioperasionalkan.’’ (G15-16)



Post Date : 30 Januari 2009