Mesin Pengelolaan Sampah Tak Jalan

Sumber:Koran Sindo - 20 November 2008
Kategori:Sampah Luar Jakarta

BINJAI (SINDO) – Karena tidak sanggup menyediakan listrik 5.000 watt, mesin pengelolaan sampah organik dan nonorganik di Laboratorium Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah (Bapedalda) Kota Binjai terbengkalai.

’’Sebenarnya dengan menggunakan listrik 3.000 watt sudah cukup, tapi tidak dapat bertahan lama. Untuk menyediakan 5.000 watt, kami tak sanggup karena anggaran terbatas,” papar Kepala Bapedalda Kota Binjai Daristen Purba kepada SINDO kemarin. Daristen mengakui pihaknya mengusulkan anggaran untuk penyediaan listrik sebesar 5.000 watt itu kepada Pemko Binjai.Namun,hingga kini belum direspons.

Selain itu, Bapedalda meminta tambahan anggaran untuk melengkapi fasilitas di laboratoriumnya. ’’Saat ini laboratorium yang berjalan hanya laboratorium penelitian air sungai dan limbah industri.Kami sudah mengusulkan penambahan fasilitas laboratorium lain melalui dana alokasi khusus (DAK), tapi belum mendapat jawaban,”tuturnya.

Untuk sementara ini, Bapedalda tetap berupaya menangani sampah di Kota Binjai dengan menyediakan tempat sampah organik dan nonorganik serta tempat sampah medis dan nonmedis di rumah sakit milik pemerintah maupun swasta, sekolah, puskesmas, dan jalan umum. ’’Kami juga sudah mengusulkan anggaran untuk pengadaan mesin pencacah dan pengayak serta penambahan peralatan laboratorium pada 2009 mendatang,” ujarnya. Kepala Bidang Program Bapedalda Kota Binjai AS Bangun menambahkan,nanti sampah-sampah yang dihasilkan dari masyarakat yang jumlahnya diperkirakan 1,8 ton per hari akan dipilah dan diolah berdasarkan jenis sampah.

’’Sampah organik akan dimanfaatkan sebagai pupuk bagi tumbuh-tumbuhan yang ditanam Bapedalda, sedangkan sampah nonorganik akan dimanfaatkan sebagai bahan dasar daur ulang dan dijual ke pabrik pembuatan plastik,” ungkapnya. Anggota Komisi B DPRD Binjai Sukiwi Tjong menilai apa pun jenis anggaran yang dikeluarkan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemko Binjai untuk satuan kerja perangkat daerah (SKPD) harus berguna bagi masyarakat dan Pemko Binjai sendiri.

’’Kalau bisa mesin pengelolaan sampahnya tidak hanya dijadikan sosialisasi kepada masyarakat, juga menjadi potensi sumber pendapatan asli daerah (PAD),”tandasnya. (eko agustyo fb)



Post Date : 20 November 2008