JAKARTA-MI: Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menkokesra) Agung Laksono bersama Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo, dan sejumlah pejabat pemerintah menyusuri sebagian Sungai Ciliwung pada Sabtu (5/12) untuk melihat dampak program pengendalian kerusakan lingkungan yang sudah dilakukan.
Mereka memulai perjalanan dari jalur yang ada di wilayah Kampung Melayu dengan perahu karet merah, mengikuti arus sungai berair coklat bersama beberapa sampah rumah tangga, dan mengakhiri perjalanan di pintu air Manggarai, Jakarta Selatan.
Di sepanjang jalur sungai, pada tepiannya berdiri rumah-rumah petak kecil, ada yang terbuat dari kayu dan terpal, ada juga yang sudah permanen, dengan pondasi dan dinding batu bata. Sebagian besar rumah pada bibir sungai memiliki saluran pembuangan langsung ke sungai.
Menurut Gubernur DKI Jakarta, sebanyak 70 ribu kepala keluarga atau sekitar 350 ribu warga Jakarta tinggal di rumah-rumah yang dibangun pada bantaran sungai itu.
Pendangkalan sungai, pencemaran berat akibat pembuangan limbah rumah tangga dan industri dari hulu sampai hilir dan kepadatan pemukiman penduduk miskin di bantaran sungai itu telah menimbulkan berbagai masalah seperti banjir, penularan penyakit dan masalah sosial.
Oleh karena itu, kata Agung, pemerintah berupaya memulihkan kondisi lingkungan dan mencegah pencemaran lingkungan melalui program penataan pemukiman dan peningkatan kualitas lingkungan hidup Sungai Ciliwung.
Pemerintah juga akan memindahkan pemukiman penduduk di sepanjang bantaran sungai. "Akan disusun rencana terpadu dan berkelanjutan untuk memindahkan penduduk bantaran sungai secara bermartabat. Kami tidak ingin hanya memindahkan kemiskinan karena itu fokusnya nanti pada peningkatan kesejahteraan," demikian Agung Laksono. (Ant/OL-7)
Post Date : 05 Desember 2009
|