Mengolah Sampah Menjadi Bermanfaat

Sumber:Suara Merdeka 04 Juni 2009
Kategori:Sampah Luar Jakarta

SAMPAH diakui oleh Pramudiono Aryanto SIP, Kabid Pertamanan dan Pengelolaan sampah Dinas Pemukiman dan Tata Ruang Kota Tegal, masih menjadi masalah di Kota Bahari. Mulai dari tingkat kesadaran masyarakat yang masih kurang dalam menjaga kebersihan, mengolah sampah hingga belum tersedianya tempat pembuangan akhir sampah (TPA) yang memenuhi syarat teknis.

’’Masih jarang masyarakat yang mengolah sampah yang dihasilkan dari rumah tangga menjadi produk yang bermanfaat, seperti kompos. Untuk membuang sampah di tempatnya saja masih sulit,’’ ujarnya.

Padahal dengan mengolah sampah mulai tingkat rumah tangga, akan sangat mengurangi volume sampah di TPA. Dia menyebutkan, di Kota Tegal terdapat 700 kubik sampah yang dihasilkan setiap hari.

Dari jumlah itu, hanya 400 kubik yang terangkut dan dibuang ke TPA Muarareja. Sisanya 300 kubik dibuang di tempat sampah yang ada di pekarangan rumah warga.

Pramudiono menyebutkan, TPA Muarareja yang ada saat ini mempunyai luas 6,3 hektare. Dari luas tersebut sudah terisi sekitar 75 persen. TPA ini akan habis masa kontraknya 2010 mendatang.

Untuk itu dia mengimbau Pemkot Tegal agar segera membangun TPA pengganti di Bokong Semar yang mempunyai luas 13,5 hektare, sesuai rencana 2008 lalu. Berbeda dengan lokasi TPA Muarareja yang letaknya berdekatan dengan tambak dan pemukiman warga, TPA di Bokong Semar sudah memenuhi syarat teknis sebuah TPA.

Pengolahan Menurut Pramudiono, syarat pendirian TPA harus mempunyai jarak minimal 500 meter dari pemukiman, minimal 200 meter dari jalan arteri, dan bukan lahan produktif. Selain itu tidak diperkenankan berjarak 1.000 meter dari laut.

Rencananya, pengelolaan sampah di TPA ini akan menggunakan sistem sanitary landfill (melalui pengolahan), tidak seperti di TPA Muarareja yang menggunaan sistem open dumping (ditimbun di tanah terbuka) yang dikhawatirkan dapat  mencemari lingkungan sekitar.

’’Ke depan, diharapkan TPA bukan hanya sebagai tempat pembuanag akhir sampah, namun sudah merupakan tempat pengolahan akhir sampah,’’ tambahnya. (Cessnasari-15)



Post Date : 04 Juni 2009