|
Bandar Lampung, Kompas - Dinas Bina Marga Provinsi Lampung saat ini tengah mengkaji ulang struktur jaringan jalan yang rusak di Lampung akibat banjir. "Kami tengah melakukan review design jaringan jalan antara Simpang Pematang-Pematang Panggang. Selain itu, kami juga telah mengajukan kepada Menteri Pekerjaan Umum untuk memperbaiki tiga gorong-gorong yang rusak akibat banjir di Kabupaten Tulang Bawang, Lampung," tutur Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Lampung Taufik Hidayat di Bandar Lampung, Senin (24/1). Gorong-gorong yang berada di Kilometer 110-111 itu tergerus limpahan air dari Way Tulang Bawang. Selain itu, curah hujan yang tinggi juga menyebabkan banyak permukaan jalan di Lampung rusak parah. "Kami belum menghitung total kerugian akibat bencana tersebut. Namun untuk sekarang ini kami mengadakan review design, termasuk di dalamnya adalah jaringan jalan yang menghubungkan Terbanggi Besar di Kabupaten Lampung Tengah hingga Kotabumi di Lampung Utara," tutur Taufik. Pihak Dinas Bina Marga juga melakukan kaji ulang di ruas jalan yang menghubungkan Kotabumi hingga Bukit Kemuning. Kondisi jalan di ruas tersebut rusak parah, penuh lubang dan lipatan aspal. "Kami terus menginventaris kerusakan itu dan telah membuat kontrak untuk memperbaikinya. Namun, tampaknya perlu ada tambahan dana sebab saat banjir kemarin, beban jalan di kawasan itu bertambah karena arus lalu lintas yang melewati jalan lintas timur (jalintim) Sumatera dialihkan ke jalur yang merupakan jaringan jalan lintas tengah Sumatera," katanya. Selain itu, jaringan jalan yang menuju jalan lintas barat Sumatera pun akan dikaji ulang. Jaringan jalan itu rawan terhadap bahaya tanah longsor. "Kami telah melakukan pengamanan darurat. Dan, untuk tahap pertama ini kami telah membuang tanah yang menutupi badan jalan. Setidaknya ada lima titik rawan longsor tepat di badan jalan. Kalau tidak segera ditangani dan jika air terus menggerus tanah di bawah jalan itu, jalan itu terancam putus," ungkap Taufik. Untuk jaringan jalintim yang terendam banjir Dinas Bina Marga belum akan meninggikan. Langkah yang diambil saat ini adalah normalisasi. Kalaupun dilakukan peninggian jalan, upaya tersebut diprioritaskan untuk jaringan jalan di kilometer 94 Tulang Bawang. Kerugian akibat banjir juga diderita para petani di Lampung. Setidaknya, banjir telah menyebabkan petani rugi hingga Rp 35 miliar lebih. Luas sawah yang terancam puso mencapai 5.478 hektar lebih.(JOS) Post Date : 25 Januari 2005 |