MENGIKUTI KENAIKAN HARGA BBM DAN TDL; Tarif PDAM Wonogiri Direncanakan Naik

Sumber:Kedaulatan Rakyat - 17 Oktober 2005
Kategori:Air Minum
WONOGIRI (KR) - Di tengah kegalauan masyarakat menyusul kenaikan harga BBM yang berimbas naiknya harga sembako, Pemkab Wonogiri berencana akan menaikkan tarif air minum Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Giri Tirta Asri. Rencana kenaikan itu dipastikan akan menambah beban ekonomi membebani sebagian masyarakat (pelanggan) di daerah tersebut.

Dirut PDAM Giri Tirta Asri Kabupaten Wonogiri, Ir Sujarwadi, yang dihubungi wartawan via telepon tidak membantah adanya rencana kenaikan tarif air minum di daerahnya. Menurutnya, pihaknya harus menyesuaikan tarif air minum menyusul kenaikan harga bahan bakar minyak per 1 Oktober 2005 lalu.

Pasalnya dari 18 unit PDAM di daerah Wonogiri ini (termasuk PDAM kota) 13 unit di antaranya beroperasi dengan mesin diesel dengan bahan bakar solar maupun listrik, kata Sujarwadi. Ditambahkan, hanya 5 unit PDAM di daerahnya yang menggunakan sistem gravitasi yakni PDAM Unit Slogohimo, Baturetno, Sidoharjo, Girimarto serta Unit Jatisrono.

Selain dipicu dengan kenaikan tarif dasar listrik (TDL) serta harga bahan bakar solar, kata Dirut PDAM Wonogiri, alasan kenaikan harga di tingkat konsumen ini lantaran sejak tahun 2000 lalu tarif PDAM Wonogiri belum mengalami penyesuaian, padahal pemerintah sudah beberapa kali menaikkan harga BBM dan TDL.

Menurut perhitungan Direksi PDAM Wonogiri, sejak tahun 2000 silam kenaikan harga BBM secara komulatif sudah mencapai 616 persen, sementara kenaikan TDL 39 persen. Tarif baru PDAM Wonogiri yang kini sudah diajukan guna mendapat persetujuan DPRD setempat naik hampir seratus persen. Tarif air minum PDAM Wonogiri yang berkisar antara Rp 375/meter kubik (pedesaan) dan Rp 475/meter kubik (perkotaan) akan naik hingga Rp 900/meter kubik.

Dibanding tarif PDAM luar daerah khususnya di eks wilayah karesidenan Surakarta, tarif PDAM Wonogiri selama ini paling murah. Dicontohkan Sujarwadi, di Solo tarif air minum PDAM selama ini per meter kubik Rp 1.100, Boyolali Rp 900, Sragen Rp 775, sementara di daerahnya hanya Rp 375-Rp 475.

Kendati akan naik hingga Rp 900/meter kubik, namun PDAM Wonogiri akan tetap merugi. Masalahnya, jika ingin mencapai BEP (break event point) maka tarif air minum PDAM Wonogiri minimal harus naik hingga Rp 1.200/meter kubik, kata Sujarwadi sembari menyebutkan jumlah konsumennya kini baru sekitar 17.500 pelanggan. (Dsh)-k

Post Date : 17 Oktober 2005