Mencuci Tangan dengan Sabun, Cara Termurah Hindarkan Penyakit

Sumber:Suara Pembaruan - 03 Oktober 2008
Kategori:Sanitasi

Hampir semua penyakit berkaitan dengan masalah kebersihan. Contoh paling mudah yang sering kita abaikan adalah tidak mencuci tangan sebelum mencicipi makanan, padahal tanpa disadari tangan senantiasa membawa kuman.

Sering bersentuhan dengan segala sesuatu, termasuk bersalaman dengan orang lain di tempat-tempat umum ataupun di rumah, adalah awal bersarangnya kuman di tangan. Seperti memegang pintu di toilet umum, kamar praktik dokter, rumah sakit, memencet tombol lift, memegang telepon umum, dan memegang uang.

Mencuci tangan adalah kegiatan yang sangat mudah untuk mengurangi risiko tertular penyakit. Namun, kebiasaan cuci tangan sampai saat ini belumlah menjadi tradisi, sehingga sering kita lupa untuk mencuci tangan pada saat atau sesudah melakukan suatu kegiatan. Mulai dari kolera, tifus, diare, hingga polio adalah gejala penyakit yang ditularkan dari tangan yang tidak steril atau tercemar.

Sebut saja penyakit diare adalah gejala penyakit di perut yang salah satu penyebabnya antara lain karena melupakan mencuci tangan saat makan. Pakar kesehatan, Handrawan Nadesulyang mengutip data Subdit Diare Departemen Kesehatan 2003 mengatakan, angka diare di Indonesia sekitar 300/1.000 penduduk masih berlangsung sepanjang tahun. Penyakit ini merupakan penyebab kematian nomor dua pada balita, nomor tiga pada bayi, dan nomor lima pada semua umur. Dampak dari penyakit ini adalah kurang gizi, komplikasi, dan cacat usus.

"Diare berkaitan dengan kebersihan perorangan dan dimilikinya perilaku hidup sehat. Ada 250 jenis penyakit yang ditularkan lewat makanan atau disebut foodborne diseases/FBD," ujarnya dalam kampanye cuci tangan yang digelar produsen sabun Lifebuoy di Jakarta belum lama ini.

Penyakit cacing juga terkait dengan kebiasaan mencuci tangan. Angka penyakit cacing di Indonesia berada di kisaran 60-90 persen jumlah penduduk dan paling banyak adalah anak usia 5-14 tahun. Penyakit ini akan berdampak pada kurang gizi dan anemia. Perilaku tidak bersih juga menyebabkan penyakit tifus. Angka kematian akibat dari penyakit ini tergolong masih tinggi berkisar antara 300-810/1.000 penduduk.

Dengan kebiasaan mencuci tangan, itu sudah merupakan bagian dari upaya menyelesaikan sebagian masalah kesehatan. Kebiasaan ini pun akan membuat biaya kesehatan menjadi lebih murah, dibanding ketika berobat ketika diserang penyakit.

Termurah

Dari sudut ekonomi kesehatan, Prof Askobat Gani dari Universitas Indonesia dalam lokakarya tentang cuci tangan pakai sabun (CTPS) di Jakarta, Senin (3/10) mengatakan, cara paling murah menghindarkan penyakit adalah dengan mencuci tangan. Disebutkan, sekitar 84 persen dari total Rp 30 triliun biaya kesehatan tiap tahun di Indonesia disebabkan oleh kematian bayi prematur yang terkait dengan sanitasi yang buruk.

Askobat juga menyebutkan, hasil riset menunjukkan perilaku CTPS dapat menurunkan risiko terjadinya kasus diare hingga 45 persen. Bahkan, dapat menurunkan risiko infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dan flu burung sampai 50 persen. [DMF/M-15]



Post Date : 03 Oktober 2008