Menanti Kabar Air Bersih di Kota Cirebon

Sumber:Kompas - 20 November 2009
Kategori:Air Minum

Air untuk perumahan di sini terpaksa menggunakan air artesis. Sebab, air dari PDAM tidak sampai ke sini," ujar Ismail, staf dari Graha Bima Terace, pengembang perumahan di Cirebon.

Pernyataan Ismail sepertinya bisa mewakili penghuni perumahan-perumahan baru di sekitar Kota dan Kabupaten Cirebon yang kesulitan memperoleh air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Bukan saja perumahan baru, tak sedikit permukiman di Kota Cirebon yang sudah tersambung jaringan pipa PDAM tetap kesulitan memperoleh air bersih. Penyebabnya, jumlah konsumen terus meningkat, sedangkan pasokan air bersihnya stagnan.

Sejak tahun 2000-an produksi air bersih PDAM Kota Cirebon tak pernah bertambah. Jumlahnya hanya 2,1 juta-2,2 juta kubik per bulan atau 69.000-70.000 kubik per hari. Padahal, jumlah pelanggan dan konsumen air bersih di Kota Cirebon terus bertambah tiap tahun.

Saat ini tercatat sekitar 60.000 pelanggan PDAM Kota Cirebon. Padahal, dua tahun lalu, jumlah penduduk Kota Cirebon hanya 290.450 orang. Sebanyak 69,7 persen konsumsi air digunakan rumah tangga, sedangkan 20,4 persen digunakan pelanggan bisnis dan industri.

"Yang mengantre menjadi pelanggan PDAM sudah 10.000-12.000 (calon pelanggan). Kami tidak bisa langsung memenuhi permintaan mereka karena airnya tidak ada. Terpaksa pelanggan baru yang kami prioritaskan adalah calon pelanggan rumah tangga, juga yang sudah ada jaringan pipa PDAM," ujar Kepala Seksi Pengolahan Air dan Laboratorium Bagian Produksi PDAM Kota Cirebon Gugun Gustandang.

Pada bulan-bulan tertentu, terutama puncak musim kemarau, produksi air bersih pun cenderung turun, belum lagi ditambah kebocoran atau susut saat distribusi air yang mencapai 25 persen per tahun.

Jumlah air yang bocor karena sudah tuanya pipa penyaluran air serta rusaknya pipa di bawah tanah karena tertekan beban berat mencapai 5 juta kubik pertahun. Jumlahnya sama dengan produksi air selama dua bulan. Tahun 2008 produksi air PDAM Kota Cirebon mencapai 25,4 juta kubik, sedangkan yang terdistribusikan kepada pelanggan hanya 18,8 juta kubik. Demikian pula tahun 2007, dari 26,2 juta kubik produksi air, yang tersalurkan kepada pelanggan hanya 19,5 juta kubik.

Butuh investor

Kebocoran diperkirakan tidak hanya terjadi pada penyaluran air bersih dari tempat pengolahan air bersih PDAM, tetapi juga di sepanjang pipa penyaluran dari sumber mata air ke tempat pengolahan air bersih. "Kemungkinan kebocorannya sampai 100 liter per detik. Sebab, air dari sumber mata air Paniis hampir 1.000 meter kubik per detik, tetapi yang diolah di PDAM paling banyak 860 liter per detik," kata Gugun.

Ia menambahkan, PDAM sudah berupaya memenuhi kebutuhan air dengan mencari sumber mata air baru, di antaranya di Cipujangga, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Kuningan. Namun, realisasi pengambilan air masih terkendala kesepakatan bersama antara Kabupaten Kuningan sebagai penyedia air dan Kota Cirebon sebagai pengguna air. Pemerintah daerah butuh investor untuk membangun instalasi pengambilan dan pengolahan air bersihnya.

Jangan sampai masalah jual beli air dan biaya kompensasinya menimbulkan konflik, seperti yang sempat terjadi tahun 2008. Yang dirugikan tetap saja masyarakat. Terlebih lagi, jumlah penduduk Kota Cirebon terus bertambah 5.000-6.000 orang per tahun. Saat ini saja, untuk memenuhi kebutuhan 60.000 pelanggan, debit air idealnya 1.000-1.100 liter per detik. Jika tidak segera dipecahkan, krisis air akan terus menjadi bayang-bayang di masa depan. (Timbuktu Harthana)



Post Date : 20 November 2009