|
Layaknya selebriti, sampah selalu menjadi buah bibir. Kadang aibnya diperdebatkan akibat penanganannya yang tak sempurna. Kadang juga dielu-elukan saat sampah mampu mendatangkan keuntungan karena bisa dimanfaatkan menjadi bahan kerajinan. Menyadari masalah itu, Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Pemerintah Daerah (Pemda) Sleman bekerja sama dengan University of Boras dan Pemerintah Kota Boras Swedia, mengajak membentuk networking (jejaring) kepada universitas dan pemda di Jabar. Sebagai tim, keduanya membentuk network (jejaring) dalam program "Waste Refinery" yang telah berlangsung sejak November 2006. Pemda Sleman mengadopsi dan memodifikasi pola penanganan sampah dari Swedia yang sudah mampu menghilangkan proses landfill (lahan uruk). Sementara di Bandung, landfill masih menjadi idola penanganan sampah. "Waste Refinery" merupakan upaya pengolahan sampah dengan metode yang ramah lingkungan untuk menghasilkan biogas dan kompos. Sistem insenerator pada PLTSa dinilai merupakan langkah terakhir yang di DIY sendiri masih butuh pertimbangan matang. Menyadari sampah sebagai isu global, tim tersebut mengajak kabupaten/kota dan universitas di Jawa Barat serta Indonesia untuk turut serta dalam networking tersebut. Untuk itu, mereka menawarkan pilot project yang dirancang agar menjadi acuan keberhasilan dan membuat masyarakat percaya. "Untuk pilot project-nya dibutuhkan Rp 1,5 miliar. Sistemnya 50:50 antara kita dengan Swedia. Dengan membangun network, kita akan punya posisi tawar yang kuat untuk memperoleh dana," kata dosen Teknik Kimia UGM Joko Witoko. Sementara itu, dosen Teknik Kimia Itenas Salafudin mengatakan, teknologi penanganan sampah harus disesuaikan dengan kondisi sampah dan lingkungan daerah yang bersangkutan. Oleh karena itu, modifikasi teknologi sangat diperlukan. Program "Waste Refinery" ini pun, ke depannya akan membuka lebar peluang beasiswa bagi mahasiswa Indonesia untuk mempelajari lebih lanjut mengenai hal tersebut. Pasalnya, sejak kerja sama UGM dengan University of Boras, telah terjadi pertukaran tenaga ahli maupun mahasiswa antara Indonesia dan Swedia. Bagi pembaca yang ingin menjadi anggota network dalam gugus Jabar, dapat menghubungi Jurusan Teknik Kimia Itenas atau Salafudin (081322326381). (Amaliya)
Post Date : 03 November 2008 |