Banjir di Indonesia coraknya cepat berkembang sekaligus cepat berlalu. Meski begitu kerugian dan penderitaan yang disebabkan tetap besar dan tidak menghilang secepat itu. Banyak pihak yang memperkirakan bahwa yang akan datang tidak akan sama dahsyatnya seperti yang pernah terjadi. Manusia cepat lupa, dan baru akan terkejut bila empat atau lima tahun kemudian tiba-tiba banjir memuncak kembali, dengan lebih dahsyat lagi. Buku ini, menyusul buku yang terdahulu "Banjir Ibukota, Tinjauan Historis & Pandangan ke Depan" (Djambatan, Maret 2002) dimaksudkan untuk memperluas dan lebih mendalami masalah banjir. Yakni, masalah yang lebih menyangkut wilayah kota Jabotabek.
Banjir dan tata air bukanlah masalah yang berdiri sendiri dan dapat diatasi dengan satu, dua langkah serta oleh satu atau dua instansi saja.Buku ini merupakan satu dari "tiga serangkai" karya A.R. Soehoed yang diterbitkan PT Penerbit Djambatan setelah BANJIR IBUKOTA. Dua buku lainnya adalah REKLAMASI LAUT DANGKAL dan PROYEK PANTURA.
Post Date : 14 September 2006
|