|
Desa Mitra adalah kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan Institut Teknologi Bandung dalam bidang infrastruktur sanitasi lingkungan. Kegiatan dilaksanakan di Desa Kidang Pananjung, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Melalui kegiatan ini, Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan (HMTL) ITB berpartisipasi dalam percepatan pencapaian program penyediaan fasilitas sanitasi, penyediaan air bersih, dan pengolahan sampah agar kesehatan masyarakat tetap terjaga. HMTL membangun transmisi air bersih dari mata air yang lokasinya sulit dijangkau warga, akhir tahun lalu. Program ini merupakan kelanjutan program Desa Mitra HMTL ITB 2010. Warga menempuh jarak lebih kurang 20 menit dalam sekali perjalanan curam untuk mencapai sumber air sehingga sanitasi masih jauh dari kehidupan warga seharihari. Setelah kegiatan Desa Mitra 2010, air dari mata air dapat teralirkan langsung ke dua RT di Desa Kidang Pananjung yang melayani sekitar 225 orang. Akhir tahun ini, HMTL melanjutkan program Desa Mitra di daerah yang belum terkena dampak pembangunan dua tahun lalu. ”Kami ingin merealisasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi untuk masyarakat melalui kegiatan ini,” kata Ketua Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan ITB Adhitya Nur Rachman. Pada program Desa Mitra 2010 ditemukan tiga masalah, yaitu distribusi air, infrastruktur sanitasi yang kurang, dan pengolahan sampah yang buruk. Belum adanya fasilitas MCK yang dapat diakses semua warga menyebabkan masih ada budaya BAB sembarangan serta pembakaran segala jenis sampah, bahkan di dalam rumah. Karena itu, tahun ini HMTL berusaha menyempurnakan program sanitasi bersih sebelumnya. ”Warga menanggapi kegiatan ini dengan positif serta bersedia untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan ini mulai dari perancangan, pembuatan, dan perawatan. Kami sangat senang mendengarnya,” kata Ketua Desa Mitra HTML 2012 Tito Ariwibowo Darmawan. Pada acara Praeksekusi Desa Mitra, 24 November lalu, HMTL bersama warga memulai pembangunan tahap pertama. Tahap pertama ini terdiri dari penggantian toren air, pembuatan jalur distribusi air, dan penghancuran MCK yang sudah tidak berfungsi untuk diganti. Pembangunan yang dilakukan adalah pembuatan sistem toren baru yang terdiri dari 1 toren bervolume 500 liter dan 1 toren bervolume 1.000 liter. Pada saat kemarau, mata air akan surut sehingga debit air jadi kecil. Untuk memperbesar tekanan agar air yang diterima warga tetap kencang, digunakan toren bervolume 500 liter. Pemilahan sampah Pada praeksekusi ini juga diadakan kegiatan non-pembangunan, yaitu pelatihan pembuatan kerajinan tangan dari sampah plastik untuk ibu-ibu di Desa Kidang Pananjung dan sosialisasi pemilahan sampah untuk anak-anak SD Wahilir. Para peserta antusias mengikuti acara ini. ”Senang banget ngeliat anak-anak kelas 3-6 SD itu sudah lancar banget ngebedain sampah membusuk dan enggak membusuk plus cara penanganannya” kata salah satu anggota Desa Mitra, Ancilla. Pada eksekusi final Desa Mitra, 22-23 Desember, peserta HMTL tinggal bersama warga untuk pendidikan hidup sehat sambil bekerja merampungkan pembangunan. Di area pembangunan toren, kali ini para peserta membuat dinding fondasi untuk mencegah longsor seperti sebelumnya. Acara hari itu ditutup dengan peresmian MCK di lapangan yang dilanjutkan dengan permainan berhadiah bersama antara warga dan peserta HMTL. Kesan yang didapat peserta selama kegiatan Desa Mitra ini adalah warga semangat berpartisipasi membantu peserta, tidak hanya terima jadi. Ibu-ibu menyiapkan makanan, anak-anak membantu mengecat, bapak-bapak membantu mengangkat batu fondasi dan lainnya. Bukan hanya peserta HMTL yang memberi, para warga di sana juga memberi pelajaran yang berharga mengenai sikap bahu-membahu, keramahtamahan, dan kesederhanaan mereka. Melalui kegiatan Desa Mitra ini, diharapkan akses warga desa terhadap air bersih dan infrastruktur sanitasi dapat bertambah sehingga warga dan lingkungan Desa Kidang Pananjung menjadi lebih sehat dan semoga peserta HMTL bisa mencontoh perilaku-perilaku mulia warga. Tara Tatiana Rahmadi Jurusan Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan Institut Teknologi Bandung Post Date : 08 Januari 2013 |