Membantu Angkat Air dengan Tenaga Surya

Sumber:Kompas - 15 Agustus 2009
Kategori:Air Minum

Gunung Kidul, Kompas - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Universitas Gadjah Mada membantu masyarakat di Desa Giriharjo, Kecamatan Panggang, Gunung Kidul, untuk mengangkat air bersih lewat pembangkit listrik tenaga surya. Program pengangkatan air di tiga dusun, yakni Dusun Banyumeneng I, Banyumeneng II, dan Banyumeneng III, ini sepenuhnya melibatkan masyarakat agar tumbuh rasa memiliki.

Pelibatan masyarakat ini terutama terlihat dari maraknya sistem gotong royong yang digelar selama satu bulan penuh. Tanpa dibayar, warga secara bergantian menyisihkan waktu supaya bisa terlibat dalam pemasangan pipa dan jaringan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). Mahasiswa KKN UGM juga mengajak warga berdiskusi tentang tata cara pengelolaan air dan transfer teknologi PLTS.

Sosialisasi tentang PLTS pun telah digelar pada satu bulan sebelum pemasangan jaringan PLTS. Sebanyak 12 panel surya akan dipasang bagi pemenuhan kebutuhan air 56 kepala keluarga di tiga RT yang selama ini belum teraliri jaringan air dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Nantinya, air dari PLTS diperkirakan mengalir dengan debit air 0,3 liter per detik selama enam jam dalam sehari.

Menurut Koordinator KKN UGM di Desa Girharjo Gama Hafizh Aditya, pengangkatan air ini terlaksana dengan melibatkan 26 mahasiswa Jurusan Teknik Fisika, UGM. ”Kami tak hanya sekadar membantu, tetapi ingin memberdayakan masyarakat. Pengenalan teknologi juga dibarengi penumbuhan rasa kepemilikan,” ucap Gama, Senin (10/8).

Dosen Teknik Fisika UGM Ahmad Agus Setiawan mengungkapkan pendanaan utama pengangkatan air berasal dari badan pendidikan dunia, UNESCO.

Saat ini, organisasi masyarakat pengelola aliran air dari PLTS telah terbentuk. Organisasi Pengelola Air Kali Gede (OPAKs) tersebut sedang menggodok tentang besaran tarif air. Tarif tersebut, menurut Ketua OPAKs Suryanto, tidak akan lebih mahal dari aliran air PDAM. (WKM)



Post Date : 15 Agustus 2009