Meluas, Kekeringan di Jawa Tengah

Sumber:Suara Pembaruan - 10 Juni 2008
Kategori:Air Minum

[BANJARNEGARA] Kekeringan yang melanda persawahan petani di sejumlah desa di Kecamatan Susukan, Mandiraja, dan Madukara, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, meluas. Sampai Selasa (10/6) pagi, luas sawah yang kekeringan sudah mencapai 106 hektare (ha). Perinciannya Kecamatan Susukan 18 ha, Mandiraja 70 ha, dan Madukara 18 ha. Sedang yang terancam kering sudah mencapai 125 ha, tersebar di Kecamatan Susukan 80 ha, dan Madukara 45 ha.

Demikian diungkapkan Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Kabupaten Banjarnegara, Dwi Atmaji, Selasa pagi, di Banjarnegara.

Hal serupa juga terjadi di Kecamatan Kebasen, Kabupaten Banyumas. Walaupun lokasinya dekat dengan Bendungan Gerak Serayu, namun sebagian sawah di Kebasen tidak mendapatkan air, karena sudah habis di bagian hulu, sehingga banyak saluran air yang sudah kering kerontang.

Membabat

Beberapa petani di Desa Derik dan Penarusan Wetan, Kecamatan Susukan, Banjarnegara, terpaksa membabat tanaman padinya yang sudah mulai layu dan menguning karena kekeringan.

"Kami terpaksa membabat, karena tak mungkin akan mendapat air dari saluran yang sudah mengering maupun dari hujan," kata Muhari, petani warga Desa Penarusan Wetan.

Dia mengaku sudah habis biaya Rp 1 juta lebih untuk mengolah sawahnya seluas 0,5 ha dan biaya pembelian bibit serta pupuk. Namun, daripada jadi pikiran terus, ia memilih memotong tanaman padi yang aru berusia 40 sampai 50 hari untuk makanan sapi.

Petani akan mencoba menanami lahan tersebut dengan bibit kedelai hitam yang tidak membutuhkan banyak air. "Biji kedelai itu bisa tumbuh dari air embun pagi saja," katanya.

Untuk kebutuhan air selanjutnya, siapa tahu sekali-sekali turun hujan. Kalau tidak Muhari siap menyirami tanaman kedelai itu dengan air yang diambil dari Kali Silak. [WMO/M-11]



Post Date : 10 Juni 2008