Medan Jadi Kota Sampah

Sumber:Koran Sindo - 29 Juni 2008
Kategori:Sampah Luar Jakarta

MEDAN(SINDO) – Persoalan sampah masih menjadi polemik di masyarakat Medan. Terbatasnya sarana pengangkut sampah mengancam kebersihan kota ini.

Berdasar pantauan SINDO menjelang HUT ke-481 Kota Medan,persoalan sampah semakin parah. Itu terlihat di sejumlah ruas jalan Kota Medan maupun lingkungan pasar. Sampah menumpuk sampai pinggir badan jalan. Bahkan, warga juga sangat mengeluhkan tidak lagi diangkutnya sampah mereka.

Warga pun berinisiatif membuang barang sisa ini ke sungai atau ke tempat bak sampah besar di daerah lain. J Hasibuan, warga Jalan Perjuangan, Medan, menyatakan, truk pengangkut sampah Dinas Kebersihan sudah sebulan lebih tidak mengangkut sampah di tempatnya.Dia terpaksa membuang sampah itu di tempat pembuangan sampah Pasar Bengkok,Aksara.

’’Terpaksa saya buang ke sana. Kalau saya bakar, tetangga ada yang keberatan dengan asapnya,”ujarnya kepada SINDO kemarin. Mengenai petugas pengangkut sampah Dinas Kebersihan Kota Medan, Hasibuan punya cerita lain. Beberapa bulan lalu, kawasan tempat tinggalnya kerap dilintasi truk sampah.

Warga dikenai iuran Rp5.000 per bulan. Lalu,muncul masalah saat dia diminta membayar iuran dua kali dalam sebulan pada Mei 2008. Dia sempat menanyakan alasan kebijakan itu kepada petugas pengutip. ’’Namun,dia (petugas) malah marah-marah. Setelah itu truk sampah tak pernah lagi masuk ke sini,”ujarnya.

Sementara itu,Taufik, 22, warga Lingkungan IV,Kelurahan Labuhan Deli, Medan Marelan, menyatakan, truk sampah milik Dinas Kebersihan Kota Medan sama sekali tak pernah melintas di kawasan rumahnya. ’’Truk sampah hanya lewat jalan besar Medan–Belawan,”tuturnya.

Untuk mengatasi tumpukan sampah di rumah,warga di sekitar terpaksa membakarnya sehingga asap pembakaran itu merupakan hal lumrah di sana. ’’Namun,warga lebih sering membuangnya ke sungai karena lebih gampang kan,”ujarnya. Kepala Dinas (Kadis) Kebersihan Kota Medan Arlan Nasution mengakui armada yang dimilikinya sangat terbatas.

Apalagi, tender pengangkutan sampah belum bisa dilakukan sampai ada revisi anggaran pascakenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Namun,Dinas Kebersihan tetap mengatasi masalah sampah ini dengan armada yang ada. ’’Kami tetap atas masalah ini. Bahkan, ada armada pengangkut sampah yang bekerja hingga jam 2 pagi,” tuturnya.

Dia menambahkan, gerobak pengangkut sampah pun sudah dikerahkan. ’’Kami tetap mengusahakan semua daerah di Kota Medan ini diangkut sampahnya. Kami juga meminta peran masyarakat untuk membantu mengatasi masalah ini, dengan membuangnya langsung ke tempat pembuangan sampah,” ungkapnya. (fakhrur rozy/reza shahab) 



Post Date : 29 Juni 2008