MCK Plus Kurang 20 Unit

Sumber:Pikiran Rakyat - 23 Juni 2009
Kategori:Sanitasi

BANDUNG, (PR).- Sejumlah Camat di Kota Bandung yang wilayahnya dilalui Sungai Cikapundung serta merupakan permukiman padat penduduk, mengakui membutuhkan keberadaan fasilitas mandi cuci kakus (MCK) plus dan septic tank komunal. Apalagi setelah melihat perubahan di RT 5 RW 7 Kel. Lebak Siliwangi, Kec. Coblong setelah dibangun MCK plus dan septic tank komunal, kebutuhan tersebut terasa mendesak.

Diperkirakan, sekitar dua puluh MCK plus di enam kelurahan di tiga kecamatan, membutuhkan sarana itu. Kelurahan itu adalah Lebak Siliwangi, Cipaganti, Dago (Kec. Coblong), Braga dan Babakan Ciamis (Kec. Sumur Bandung), serta Taman Sari (Kec. Bandung Wetan). Demikian dikatakan Camat Coblong, Sumur Bandung dan Bandung Wetan, di Gedung Serba Guna, Jln. Wastukancana, Kota Bandung, Senin (22/6).

Camat Bandung Wetan Wawan Wahidin mengatakan, setidaknya delapan RW di Kel.Taman Sari membutuhkan fasilitas itu. Hanya, ketersediaan lahan menjadi kendala. "Sudah lama kami ingin membangun MCK plus. Akan tetapi, kami terbentur permasalahan lahan. Sudah ada yang bersedia membangun, dengan syarat lahan sudah tersedia," katanya.

Wawan menjelaskan, untuk membangun satu fasilitas MCK plus, setidaknya harus membebaskan satu rumah warga. Namun, umumnya rumah di kawasan tersebut merupakan sumber penghasilan, karena dijadikan kos-kosan maupun disewakan. "Meskipun kumuh, rumah di daerah itu menghasilkan. Maka, perlu dicari solusi terbaik. Apalagi, sebagian besar warga membuang sampah domestiknya langsung ke sungai," katanya.

Harga lahan

Hal senada dikatakan Camat Sumur Bandung Arief Syarifudin, pada dasarnya ia sangat mendukung keberadaan MCK plus, terutama di Kel. Braga dan Babakan Ciamis. "Di dua kelurahan itu, kami membutuhkan tujuh MCK plus," katanya.

Arief juga mengakui tingginya harga lahan merupakan kendala mewujudkan MCK plus. "Kami ingin sekali, apalagi melihat perubahan positif di Kelurahan Lebak Siliwangi. Tentu saja, kami menginginkan hal yang sama," ujarnya.

Sementara itu, Camat Coblong Anton Sugiana mengatakan, kendati satu kelurahan telah memiliki sarana MCK plus, tetapi masih dibutuhkan lima fasilitas serupa di tiga kelurahan, yaitu Cipaganti, Dago, dan Lebak Siliwangi.

"Masih banyak warga di tiga kelurahan itu yang membuang langsung sampah domestiknya ke sungai. Bahkan, ada beberapa MCK konvensional bersisian langsung dengan sungai, yang otomatis langsung membuangnya ke Cikapundung," kata Anton.

Ia berharap, adanya penambahan fasilitas MCK dengan septic tank komunal dan biodegester, kualitas lingkungan di tiga kelurahan itu meningkat. "Kami harapkan, pencemaran lingkungan dapat berkurang. Bagaimanapun, ini harus dimulai dari kesadaran warga serta didukung fasilitas penunjang," ujarnya pula.

Setelah memiliki MCK PLus dan septic tank komunal, warga di RT 5 RW 7 Kel. Lebak Siliwangi Kec. Coblong tidak lagi membuang limbah domestiknya ke sungai. Warga telah memanfaatkan fasilitas itu secara optimal. (A-188)



Post Date : 23 Juni 2009